Hasil Campuran pada Kanker Gastroesofagus: Pembrolizumab dan Lenvatinib
Kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib menunjukkan hasil campuran dalam pengobatan kanker gastroesophageal. Meskipun memenuhi endpoint PFS, tidak ada peningkatan OS yang signifikan. Penelitian ini memberikan harapan baru dalam penelitian kanker.
Hasil dari uji klinis fase 3 LEAP-015 yang dilakukan oleh Merck menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab (Keytruda) dan lenvatinib (Lenvima) mencapai salah satu dari dua endpoint utama, yaitu peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS), namun tidak berhasil mencapai endpoint utama lainnya, yaitu kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS). Penilaian penuh terhadap data masih berlangsung. Salah satu masalah utama dalam kanker ini adalah bagian tubuh yang terkena, yaitu saluran pencernaan antara kerongkongan dan lambung. Kanker ini sering diobati dengan kombinasi kemoterapi dan terapi imun.
Pembrolizumab merupakan terapi anti-PD-1 yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi dan melawan sel tumor. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan kombinasi ini dapat meningkatkan PFS dan rasio respon objektif (ORR). Namun, kombinasi tersebut tidak menunjukkan peningkatan OS yang signifikan pada analisis akhir.
Gregory Lubiniecki, MD, dari Merck mengindikasikan tantangan dalam mengobati gastroesophageal adenocarcinoma yang tidak dapat dioperasi ini, yang sering berujung pada prognosis buruk. Penelitian ini melibatkan 880 partisipan yang diberikan pembrolizumab dan lenvatinib dengan kemoterapi sesuai protokol yang ditetapkan. Parameter yang dinilai antara lain OS, PFS, ORR, dan durasi respon.
“Walaupun trial LEAP-015 tidak menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan, kami senang melihat peningkatan PFS dan ORR pada pasien yang diobati dengan kombinasi ini,” ungkap Corina Dutcus, MD dari Eisai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penelitian onkologi dan meningkatkan pengobatan bagi pasien di masa mendatang.
Gastroesophageal adenocarcinoma adalah jenis kanker yang berpotensi mematikan yang sering tidak dapat diangkat secara bedah dan menunjukkan prognosis yang buruk. Terapi kombinasi dengan kemoterapi dan imunoterapi seperti pembrolizumab menawarkan harapan dalam pengobatan jenis kanker ini. Memahami hasil dari penelitian ini penting bagi kemajuan pengobatan kanker secara umum.
Kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib menunjukkan potensi dalam meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi, meskipun tidak berhasil meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan. Hasil penelitian ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengobatan pada pasien dengan gastroesophageal cancer.
Sumber Asli: www.pharmacytimes.com
Post Comment