Loading Now

Risiko Konsumsi Alkohol: Hubungan dengan Kanker

Penurunan konsumsi alkohol penting untuk mengurangi risiko kanker. WHO melaporkan bahwa alkohol adalah penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga terbanyak. Penelitian menunjukkan hubungan kuat antara alkohol dan beberapa jenis kanker. Moderasi direkomendasikan dalam konsumsi alkohol untuk seimbangkan kesenangan dan risiko kesehatan.

Dalam dokumen “Parting Prescription” yang terakhir, mantan jenderal kesehatan USA, Vivek Murthy, mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi alkohol demi mengurangi risiko kanker. Meski banyak yang belum menyadari bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker, Murthy merekomendasikan label peringatan pada minuman beralkohol, mirip dengan rokok. Konsumsi alkohol tercatat sebagai penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga terbanyak.

Penelitian WHO menunjukkan bahwa berhenti atau mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker. Menurut Otis Brawley, ahli onkologi di Johns Hopkins, ada bukti kuat bahwa alkohol dapat menyebabkan berbagai kanker, termasuk kanker payudara dan hati.

Brawley menggarisbawahi bahwa meski banyak orang terkejut oleh temuan ini, prinsip kehati-hatian perlu diterapkan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol menyebabkan kerusakan pada DNA, dan risiko kanker meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Meskipun tidak semua jenis alkohol berbahaya, Brawley menekankan bahwa tidak ada larangan mutlak terhadap konsumsi alkohol. Ia merekomendasikan moderasi—satu minuman sehari untuk wanita dan dua untuk pria—untuk menyeimbangkan kesenangan dan risiko kanker yang mungkin meningkat.

Masih ada beberapa pertanyaan terbuka tentang hubungan antara jenis minuman beralkohol dan risiko kanker. Namun, Brawley percaya bahwa label peringatan mungkin tidak banyak merubah kebiasaan konsumsi, terutama di kalangan remaja.

Topik ini mengangkat isu penting tentang hubungan antara alkohol dan risiko kanker, dengan bukti semakin kuat mengenai efek berbahaya dari konsumsi alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa kurang dari separuh orang Amerika menyadari risiko ini, sehingga langkah langkah seperti pembaruan label peringatan dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran.

Kesadaran akan risiko kanker akibat alkohol perlu ditingkatkan. Dengan rekomendasi moderasi dalam konsumsi, individu seharusnya lebih memahami bahwa kesenangan dari minuman beralkohol harus seimbang dengan potensi bahayanya. Pentingnya komunikasi dan informasi jelas mengenai risiko kesehatan dari alkohol menjadi kunci untuk membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih baik terkait konsumsi mereka.

Sumber Asli: hub.jhu.edu

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment