Loading Now

Apakah Aspartam Menyebabkan Kanker?

Aspartam adalah pemanis buatan yang banyak digunakan, dengan kontroversi mengenai hubungannya dengan kanker. Meskipun WHO mengklasifikasikan aspartam sebagai kemungkinan karsinogen, banyak badan lain menilai aspartam aman. Mengelola asupan gula, baik dari pemanis asli maupun buatan, tetap penting bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.

Apa itu Aspartam? Aspartam adalah pemanis buatan yang umum digunakan, sering dikenal sebagai NutraSweet atau Equal. Diantaranya ditemukan dalam berbagai produk seperti minuman (soda dan lemonade), makanan bebas gula (gelatin dan sirup), serta barang sehari-hari seperti pasta gigi dan beberapa obat.

Hubungan antara Aspartam dan Kanker Pertanyaan tentang aspartam dan kanker telah ada selama beberapa dekade. Menurut Diane Avino, RDN, “Bukti saat ini tidak menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi aspartam dan risiko kanker.” Meskipun WHO baru-baru ini mengklasifikasikan aspartam sebagai ‘kemungkinan karsinogenik bagi manusia’, ini didasarkan pada bukti terbatas dan bukan bukti yang meyakinkan. Badan lainnya seperti FDA dan EFSA menganggap aspartam aman untuk digunakan dalam batasan yang ditetapkan.

Konsumsi Aman Aspartam Avino menyatakan, “Aspartam dianggap aman dalam batas konsumsi harian yang dapat diterima.” Untuk orang dewasa dengan berat sekitar 60 kg, batas atas aman adalah sekitar 75 paket pemanis atau 9 hingga 14 kaleng soda diet per hari.

Alternatif untuk Pemanis Buatan Bagi mereka yang ingin menghindari aspartam, disarankan untuk tidak beralih ke gula biasa. “Mengganti pemanis buatan dengan gula dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya,” kata Avino. Penggunaan pemanis buatan disarankan untuk penderita diabetes guna menghindari gula tambahan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Makanan Alami dan Manis Untuk mengurangi ketergantungan pada makanan manis, Avino merekomendasikan langkah-langkah berikut:
1. Secara bertahap kurangi makanan dan minuman yang ditambahkan pemanis.
2. Pilih makanan tanpa tambahan zat aditif.
3. Gantilah minuman manis dengan air, kopi, atau teh tanpa pemanis. “Makan makanan dalam bentuk alami tanpa proses tambahan adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan.”

Aspartam merupakan pemanis buatan yang populer dan telah diperdebatkan terkait potensi karsinogeniknya. Pertanyaan ini berputar di sekitar risiko kesehatan dari konsumsinya, terutama berhubungan dengan kanker. Berbagai badan regulasi memberi pendapat yang berbeda tentang keselamatan aspartam, sementara WHO mengubah klasifikasinya, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang keamanan pemanis ini.

Secara keseluruhan, aspartam dianggap aman untuk dikonsumsi dalam batas yang disarankan, meskipun beberapa badan melaporkan adanya potensi risiko. Mengurangi konsumsi gula dalam bentuk apapun—baik buatan maupun alami—adalah langkah yang lebih masuk akal bagi kesehatan. Pemanis buatan masih menjadi pilihan bagi penderita diabetes dengan pengawasan yang tepat.

Sumber Asli: hartfordhealthcare.org

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment