Kemoterapi Menyebabkan Nyeri Saraf pada Banyak Pasien Kanker
Kemoterapi menyebabkan nyeri saraf pada 4 dari 10 pasien kanker, terutama dari jenis obat platinum dan taksan. Gejala termasuk kelemahan, kehilangan keseimbangan, serta sensasi kesemutan. Penelitian menunjukkan kanker paru-paru memiliki risiko tertinggi, sementara kanker ovarium dan limfoma memiliki risiko terendah. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab nyeri dan cara melindungi pasien.
Empat dari setiap sepuluh pasien kanker yang menjalani kemoterapi mengalami nyeri saraf perifer yang parah, menurut ulasan bukti terbaru. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan, koordinasi, kelemahan, serta sensasi seperti mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar. Penelitian ini, dipublikasikan pada 28 Januari, menunjukkan bahwa obat kemoterapi berbasis platinum dan taksan menimbulkan risiko tertinggi untuk nyeri saraf. Pasien kanker paru-paru menunjukkan tingkat neuropati tertinggi.
Obat kemoterapi efektif dalam membunuh sel kanker, namun dapat merusak sel dan jaringan sehat, termasuk sistem saraf. Penelitian terkini mengungkapkan bahwa lebih dari 41% pasien mengalami neuropati perifer yang menyakitkan setelah tiga bulan pengobatan. Hanya 32% pasien kanker ovarium dan 36% pasien limfoma yang mengalami risiko.
Tim peneliti merekomendasikan agar penelitian di masa depan difokuskan pada pemahaman bagaimana kemoterapi menyebabkan nyeri saraf serta pengembangan terapi untuk melindungi pasien selama perawatan. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui American Cancer Society tentang neuropati perifer. Ps: Pasien yang menjalani kemoterapi disarankan untuk menyadari risiko nyeri saraf dan melaporkan gejala kepada dokter.
Nyeri saraf perifer akibat kemoterapi merupakan tantangan kesehatan global yang signifikan, memengaruhi lebih dari 40% pasien kanker. Penelitian ini menjadi yang pertama memperkirakan prevalensi kondisi ini di antara pasien kanker. Kerusakan yang disebabkan oleh obat kemoterapi diperkirakan mengganggu sinyal saraf normal, yang kemudian mengakibatkan rasa sakit yang persisten.
Penelitian menunjukkan bahwa kemoterapi sering menimbulkan nyeri saraf bagi banyak pasien kanker, terutama bagi mereka yang menerima obat kemoterapi berbasis platinum atau taksan. Pasien kanker paru-paru memiliki risiko tertinggi untuk mengalami neuropati. Direkomendasikan agar pasien waspada terhadap gejala yang mungkin timbul dan berkonsultasi dengan dokter.
Sumber Asli: www.healthday.com
Post Comment