Kombinasi Trastuzumab dan Pertuzumab pada Kanker Lambung HER2-Positif
Gabungan trastuzumab dan pertuzumab dengan kemoterapi meningkatkan toksisitas dan hanya menunjukkan peningkatan numerik dalam kelangsungan hidup pada pasien kanker lambung HER2-positif. Uji coba INNOVATION menunjukkan bahwa meskipun ada manfaat potensial, modifikasi regimen membuat hasil yang dicapai tidak signifikan. Respon patologis utama pada kemoterapi plus trastuzumab mencapai 37%, tetapi kelangsungan hidup tidak terpengaruh dengan penambahan pertuzumab.
Gabungan trastuzumab dan pertuzumab dengan kemoterapi menunjukkan peningkatan toksisitas pada pasien kanker lambung HER2-positif dalam uji coba INNOVATION. Meskipun terdapat peningkatan numerik dalam kelangsungan hidup keseluruhan dan kelangsungan hidup bebas progresi, manfaat ini tidak bertahan setelah perubahan regimen kemoterapi. Respon patologis utama (mpRR) tercatat 23,3% pada pasien dengan kemoterapi tunggal dan 37% pada pasien yang mendapat trastuzumab. Morbiditas yang lebih tinggi terlihat nyata pada pasien di arm kombinasi obat dibandingkan yang hanya menerima kemoterapi. Hasil kelangsungan hidup dan kemajuan menunjukan bahwa penambahan trastuzumab dapat dipertimbangkan, terutama untuk mendapatkan reseksi yang kuratif. Namun, setelah modifikasi protokol, peningkatan kelangsungan hidup tidak signifikan pada pasien yang menerima gabungan obat dengan pertuzumab.
Kanker lambung dan kanker esofagus GEJ HER2-positif memiliki tantangan besar dalam pengobatan, dan penelitian ini menilai efek gabungan trastuzumab dan pertuzumab terhadap kemoterapi pada pasien. Inovasi trial menunjukkan bahwa meskipun kombinasi obat tersebut menawarkan hasil yang menjanjikan, peningkatan toksisitas dapat menjadi masalah serius, mempengaruhi keputusan terapi.
Uji coba INNOVATION menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan numerik dalam kelangsungan hidup, penggunaan gabungan trastuzumab dan pertuzumab dengan kemoterapi tidak memberikan manfaat signifikan dan justru meningkatkan toksisitas. Oleh karena itu, penggunaan trastuzumab monoterapi masih dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan untuk mengurangi risiko komplikasi. Pemilihan regimen kemoterapi harus disesuaikan untuk meraih efektivitas maksimal dan keselamatan pasien.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com
Post Comment