Loading Now

T-DM1 Tidak Meningkatkan PFS pada Kanker Saluran Empedu HER2+

Meskipun ado-trastuzumab emtansine (T-DM1) tolerabel, perbaikan progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) tidak tercapai dibandingkan data historis pada pasien kanker saluran empedu positif HER2. Hasil uji klinis fase 2 menunjukkan PFS 51,2% pada bulan ketiga serta median PFS 3,1 bulan, dengan efek samping minimal namun perlu penelitian lebih lanjut untuk hasil yang lebih baik.

Dalam uji klinis fase 2, penggunaan ado-trastuzumab emtansine (T-DM1; Kadcyla) pada kanker saluran empedu positif HER2 menunjukkan tolerabilitas yang baik, tetapi tidak memberikan peningkatan secara statistik pada progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) jika dibandingkan dengan data historis. Pada bulan ketiga, PFS tercatat 51,2% dengan median PFS 3,1 bulan. Dari 40 pasien yang terdaftar, sebagian besar memiliki penyakit stadium IV pada saat diagnosis. Pada pasien yang tidak mengalami progresi cepat, 3-bulan PFS mencapai 70%. Meskipun efek samping grade 3 mencakup anemia 13% dan trombositopenia 3%, hasil ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk populasi yang lebih selektif.

Kanker saluran empedu positif HER2 menjadi fokus utama dalam penelitian terbaru, terutama karena kurangnya studi yang meneliti peran terapi yang ditargetkan dalam subkelompok ini. Target terapi HER2 memberikan harapan baru bagi pasien dengan kanker lanjut yang sebelumnya telah menjalani terapi sistemik. T-DM1, sebagai bentuk terapi yang ditargetkan, diharapkan dapat meningkatkan kelangsungan hidup, meskipun hasil tahap awal menunjukkan hasil yang tidak lebih baik dari terapi sebelumnya.

Penggunaan T-DM1 tidak menunjukkan perbaikan PFS secara statistik dibandingkan dengan data historis di kanker saluran empedu positif HER2. Meskipun keamanan terapi ini terjaga, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami potensi manfaatnya di populasi yang lebih spesifik. Hasil dari penelitian ini memberikan dasar penting untuk studi mendatang dan menekankan pentingnya pemilihan populasi pasien yang sesuai.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment