Loading Now

Mereview Masa Depan Penelitian dan Perawatan Kanker Kandung Kemih

Konferensi AACR tentang kanker kandung kemih di Charlotte akan membahas kemajuan dalam penelitian, terapi target, dan imunoterapi. Penekanan pada penggunaan teknologi baru dalam diagnosis dan pemahaman mekanisme penyakit diharapkan dapat mengubah manajemen klinis. Ilmuwan, dokter, dan peneliti diundang untuk mengeksplorasi tantangan dan inovasi terbaru.

Dalam dekade terakhir, manajemen klinis kanker kandung kemih telah mengalami kemajuan signifikan berkat pemahaman lebih baik tentang biologi kanker ini. Terapi bertarget dan imunosuperapi yang efektif telah diperkenalkan. Dr. Dan Theodorescu, direktur Samuel Oschin Comprehensive Cancer Institute, menyoroti kemajuan ini dan apa yang akan datang dalam Konferensi Khusus AACR tentang Kanker Kandung Kemih yang akan berlangsung di Charlotte, Carolina Utara, pada 17-20 Mei.

“Penemuan di laboratorium telah mengarah pada integrasi teknologi ‘omics’ generasi berikutnya dalam manajemen klinis, termasuk panel DNA sel bebas generasi berikutnya dan PCR digital tetes. Ini, bersama dengan pengembangan terapi baru dan imunosuperapi, mengubah cara kita mengelola pasien kanker kandung kemih,” kata Theodorescu. Meskipun ada kemajuan, kanker kandung kemih tetap menjadi kanker paling umum kesembilan di dunia, dengan lebih dari 600.000 kasus didiagnosis di 2022.

Dyrskjøt mengatakan bahwa penelitian kanker kandung kemih berkembang dengan alat analisis yang baru. Kita semakin memahami mekanisme penyakit, terutama respons terhadap imunosuperapi. Dengan penggunaan biomarker dalam analisis biopsi cair, segi-segi baru dalam pengambilan keputusan terapeutik menjadi jelas. Kemajuan ini akan dibahas lebih dalam di konferensi.

Theodorescu juga menyampaikan bahwa penelitian menunjukkan adanya heterogenitas dalam tumor. Dengan teknologi satu sel, penemuan subtipe baru bisa membantu dalam pengambilan keputusan klinis. “Saya percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) akan meningkatkan penelitian kanker dan membuka pola molekuler serta pola penyakit yang belum kita lihat sebelumnya,” katanya.

Dyrskjøt mengungkapkan antusiasmenya terhadap penelitian interaksi imun-tumor. Memahami interaksi ini dapat mengungkap target pengobatan baru di masa depan. Sementara Theodorescu menunjukkan bahwa kesetaraan jenis kelamin dan ras dalam biologi tumor dapat mempengaruhi respons terapeutik di semua tahap penyakit.

Kanker kandung kemih adalah masalah kesehatan global yang signifikan, dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi. Terlepas dari kemajuan dalam pengobatan, sekitar setengah dari pasien dengan penyakit yang lebih lanjut masih menghadapi kematian. Penelitian berfokus pada perilaku imun, pengembangan biomarker, dan pendekatan terapeutik baru menjadi krusial untuk meningkatkan hasil bagi pasien.

Kanker kandung kemih mengalami kemajuan dalam penelitian dan terapi, tetapi tantangan masih ada. Konferensi AACR akan mengeksplorasi inovasi dalam pemahaman mekanisme penyakit dan pengembangan pengobatan yang lebih spesifik. Diskusi mengenai gender, ras, dan biologi tumor diharapkan memberikan wawasan baru untuk masa depan pengobatan kanker ini.

Sumber Asli: www.aacr.org

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment