Loading Now

Studi Baru: Radioterapi Neoadjuvan Dapat Hambat Imunoterapi pada Kanker Payudara

Studi terbaru menemukan bahwa radioterapi neoadjuvan dapat menurunkan jumlah sel imun dalam tumor payudara, yang mempengaruhi efektivitas imunoterapi. Penelitian, yang melibatkan uji klinis di Inggris dan 43 pasien, menunjukkan NART dapat menghambat respons imun dan memerlukan peninjauan lebih lanjut tentang pengaturannya dalam pengobatan kombinasi.

Penelitian baru menunjukkan radioterapi neoadjuvan (NART) dapat memengaruhi sel imun di sekitar tumor payudara dengan cara yang lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. Analisis dilakukan di pengaturan pre-operatif, memberikan wawasan lebih jelas tentang dampaknya terhadap mikro lingkungan tumor-imun (TIME). Temuan ini dapat berimplikasi pada desain uji klinis radioterapi di masa depan dan pada kombinasi terapi radioterapi dengan imunoterapi untuk pasien kanker payudara berisiko tinggi.

Para peneliti menggunakan sampel pasien dari dua uji klinis di Inggris mengenai NART, yang melibatkan 43 individu dengan kanker payudara non-metastatik. Analisis dilakukan untuk memantau perubuhan sel-sel limfosit, khususnya tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dalam konteks waktu. Penelitian menemukan bahwa NART mungkin menyebabkan penurunan TIL secara signifikan pada TIME dan aliran darah, berpotensi menghalangi efektivitas imunoterapi.

Dr Navita Somaiah dari Institute of Cancer Research mengungkapkan, “Studi kami merupakan kemajuan besar dalam pemahaman dinamika TILs sebagai respons terhadap radioterapi pada kanker payudara.” Penelitian ini menyoroti perlunya pemahaman lebih mendalam tentang dosis dan jadwal radioterapi agar dapat mengoptimalkan efek kematian sel induksi imunogenik. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mempengaruhi cara penerapan radioterapi dengan imunoterapi di masa depan untuk meningkatkan hasil bagi pasien kanker payudara.

Mikro lingkungan tumor-imun (TIME) merupakan faktor penting dalam efektivitas terapi kanker, termasuk radioterapi dan imunoterapi. Studi sebelumnya sebagian besar berfokus pada efek radioterapi pasca-operasi, sementara analisis dalam konteks pre-operatif membuka pemahaman baru mengenai interaksi antara radioterapi dan respon imun. Meskipun radioterapi ditujukan untuk mengubah tumor ‘dingin’ menjadi ‘panas’ yang lebih responsif, data terkini menunjukkan bahwa efek tersebut tidak selalu terjadi.

Studi ini menyoroti kompleksitas hubungan antara radioterapi dan TIME pada kanker payudara, dan menunjukkan bahwa NART dapat mengurangi efektivitas imunoterapi dengan menurunkan jumlah TILs. Implikasi dari penelitian ini dapat mengubah cara radioterapi digunakan bersamaan dengan imunoterapi, menekankan pentingnya desain studi lebih lanjut untuk optimasi terapi kanker payudara.

Sumber Asli: www.icr.ac.uk

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment