Loading Now

Kombinasi Tiga Obat untuk Meningkatkan Imunoterapi Kanker CAR-T

Penelitian di UNC Lineberger telah menemukan bahwa kombinasi tiga obat dapat meningkatkan imunoterapi kanker CAR-T dengan mempertahankan sel T-memory stem. Hal ini menunjukkan potensi untuk meningkatkan efektivitas terapi melalui penghambatan beberapa jalur sinyal dalam sel kanker. Penelitian ini menawarkan solusi yang lebih baik dibandingkan terapi gen yang sebelumnya kurang berhasil.

Penelitian prakelinik di UNC Lineberger Comprehensive Cancer Center menemukan kombinasi tiga jenis obat yang dapat meningkatkan imunoterapi untuk melawan kanker. Temuan ini memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan produksi sel CAR-T untuk digunakan secara klinis. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 8 Januari di Nature Immunology. Penulis utama adalah Feifei Song, sementara dua penulis terkait adalah Dr. Gianpietro Dotti dan Yang Xu.

Imunoterapi CAR-T melibatkan pengambilan sel T dari sistem imun pasien dan merekayasa genetiknya agar dapat mengenali target pada permukaan sel kanker. Sel CAR-T yang sudah direkayasa kembali dapat memberikan respons yang signifikan pada kanker, terutama jika memuat subkelompok sel T yang dikenal sebagai sel punca memori T. Dotti menjelaskan bahwa variasi dalam hasil produksi sel CAR-T bisa berdampak besar terhadap efektivitas terapi.

Para peneliti mengidentifikasi beberapa enzim, yaitu kinases, yang meningkatkan jumlah sel CAR-T mirip sel punca memori T. Dengan penemuan ini, mereka melakukan penyaringan rumit untuk mencari obat penghambat kinase yang bisa mempertahankan sel-sel ini dalam produksi CAR-T baik dari donor sehat maupun pasien leukemia limfositik kronis.

Menargetkan satu jalur sinyal dapat memicu mekanisme pertahanan dalam sel kanker. Oleh karena itu, peneliti memperkirakan penggunaan beberapa penghambat kinase yang menargetkan jalur yang tidak tumpang tindih dapat mengatasi mekanisme tersebut dan meningkatkan pendidikan sel T-memory stem dalam produk CAR-T, yang meningkatkan aktivitas anti-tumor. Satu temuan mencolok menyatakan penghambat kinase tunggal tidak berhasil meningkatkan frekuensi sel CAR-T, sementara kombinasi tiga obat secara konsisten meningkatkan frekuensi sel-sel ini.

Dotti menekankan bahwa strategi ini bersifat umum dan tidak hanya untuk kanker darah. Penelitian ini juga menunjukkan manfaat menggunakan obat-alih-alih terapi gen yang belum efektif dalam memperkaya sel-sel ini. Mereka berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana penghambat kinase dapat mendorong diferensiasi sel punca memori T sebelum memulai uji klinis. Penelitian ini didukung oleh hibah dari National Cancer Institute dan University Cancer Research Fund.

Imunoterapi CAR-T telah menunjukkan potensi besar dalam pengobatan kanker dengan mengubah sel T pasien menjadi sel yang lebih efisien dalam mengenali dan menyerang sel kanker. Namun, terdapat tantangan dalam memproduksi sel CAR-T yang efektif, terutama dalam mempertahankan subkelompok sel T yang penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang. Penelitian ini berfokus pada penggunaan kombinasi obat untuk meningkatkan produksi dan efektivitas sel CAR-T.

Temuan yang dihasilkan oleh UNC Lineberger mengindikasikan bahwa kombinasi tiga jenis obat dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas imunoterapi CAR-T. Dengan menjaga kelangsungan sel T-memory stem, diharapkan respon yang lebih baik pada pengobatan kanker dapat dicapai. Selanjutnya, perlu penelitian untuk memahami mekanisme tindakan penghambat kinase serta bagaimana mengintegrasikannya ke dalam produksi sel T dalam penggunaan klinis.

Sumber Asli: www.unc.edu

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment