Loading Now

Penelitian USAF: Tidak Ada Peningkatan Kematian Kanker di Kalangan Komunitas Misil

Air Force AS menyimpulkan bahwa tidak ada peningkatan kematian akibat kanker di kalangan peluncur misil. Data menunjukkan tingginya kesamaan dengan populasi umum AS, dengan penurunan signifikan untuk beberapa jenis kanker. Investigasi ini sedang berlanjut dengan fokus pada pengumpulan data lebih lanjut untuk memahami lebih baik soal kesehatan komunitas misil.

Panglima Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menyatakan bahwa tingkat kematian akibat kanker di kalangan komunitas peluncur misil tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perbandingan. “Secara keseluruhan, tingkat kematian akibat kanker di komunitas misil lebih rendah dibandingkan populasi umum AS,” kata Kolonel Richard O. Speakman. Kajian ini berlangsung selama hampir dua tahun, meneliti anggota komunitas misil dari 1976 hingga 2010.

Dalam temuan terbaru, tingkat kematian akibat kanker seperti limfoma non-Hodgkin, kanker paru-paru, prostat, serta kanker usus besar, ternyata lebih rendah di kalangan peluncur misil. Penyebab kematian kanker terbesar untuk kedua kelompok adalah kanker paru-paru, diikuti oleh kanker usus besar dan pankreas. Data ini mencakup pria dan wanita dan menunjukkan tren yang konsisten.

Dalam pengembangan studi ini, Air Force Global Strike Command telah memperluas penyelidikan kesehatan terkait khawatirnya kenaikan kasus limfoma non-Hodgkin di Malmstrom Air Force Base. Gesprakan lanjut mengakui bahwa studi sebelumnya dianggap tidak memadai. Penelitian yang dikenal sebagai Studi Kanker Komunitas Misil ini akan melanjutkan ke tahap baru, dengan memperluas data dari registri kanker pemerintah negara bagian hingga 2025.

Kolonel Speakman menyatakan bahwa studi ini akan mengumpulkan dua hingga tiga kali lebih banyak data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang paparan di kalangan operator misil. Ini merupakan penambahan dari studi sebelumnya yang menggunakan catatan medis dari Departemen Pertahanan dan Veterans Affairs. Penelitian lingkungan juga dilakukan di tiga basis ICBM aktif.

Kabar ini muncul dalam konteks studi yang dilakukan oleh Angkatan Udara untuk menilai kesehatan anggota komunitas misil yang terlibat dalam menjaga kesiapan nuklir selama Perang Dingin. Dengan dasar kekhawatiran mengenai kesehatan dan potensi paparan kanker di kalangan mereka yang bekerja dengan misil interkontinental berkemampuan nuklir, penelitian ini dilakukan untuk memastikan data yang akurat dan komprehensif terkait masalah kesehatan ini.

Secara keseluruhan, tidak terdapat peningkatan tingkat kematian akibat kanker di kalangan anggota komunitas misil dibandingkan populasi AS lainnya. Studi ini, yang sedang berlangsung, akan terus mengumpulkan data dan memperluas pemahaman mengenai kesehatan anggota komunitas misil untuk mendukung penelitian lebih lanjut dan intervensi kesehatan yang diperlukan.

Sumber Asli: www.airandspaceforces.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment