Penggunaan Aspirin Harian Mengurangi Kekambuhan Kanker Kolorektal
Penggunaan harian 160 mg aspirin selama tiga tahun dapat menurunkan kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan perubahan jalur PI3K. Penelitian ini melibatkan 626 pasien dan menunjukkan hasil yang signifikan, dengan beberapa efek samping yang minim.
Pengobatan adjuvan dengan dosis harian 160 mg aspirin selama tiga tahun terbukti menurunkan tingkat kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan perubahan somatik dalam jalur pensinyalan phosphoinositide 3-kinase (PI3K). Studi ini dipresentasikan pada Simposium Kanker Gastrointestinal American Society of Clinical Oncology 2025 di San Francisco. Dr. Anna Martling dari Karolinska Institutet memimpin penelitian ini yang melibatkan 626 pasien kanker rektum dan kolon dari stadium I hingga III.
Peserta ditugaskan secara acak untuk menerima 160 mg aspirin harian atau plasebo, mulai tiga bulan setelah operasi. Hasil setelah tiga tahun menunjukkan waktu kekambuhan lebih rendah pada kelompok aspirin dibanding dengan plasebo, terutama pada pasien dengan mutasi PIK3CA dan PIK3R1. Adverse events parah terkait aspirin dilaporkan pada tiga pasien, termasuk satu kasus perdarahan gastrointestinal.
Martling menekankan pentingnya penggunaan obat yang sudah ada dengan risiko rendah untuk pasien kanker kolorektal. Penelitian ini juga menunjukkan relevansi kedokteran presisi melalui diagnosis lanjutan untuk perawatan yang disesuaikan. Penulis studi mencantumkan keterikatan mereka dengan industri farmasi.
Studi ini berfokus pada pengobatan kanker kolorektal, khususnya pada pasien dengan perubahan dalam jalur PI3K yang mempengaruhi respon terhadap terapi. Kanker kolorektal merupakan masalah kesehatan global, dan efisiensi penggunaan obat yang sudah ada dapat memperbaiki hasil pasien. Pemahaman tentang jalur pensinyalan seperti PI3K juga penting dalam menentukan terapi yang tepat.
Aspirin harian selama tiga tahun dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan mutasi tertentu dalam jalur PI3K. Penelitian ini menunjukkan potensi repurposing obat yang umum digunakan untuk terapis kanker, mendukung pendekatan kedokteran presisi dan diagnostik canggih dalam perawatan pasien kanker. Hasil ini menjadi langkah maju dalam pengelolaan kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.mcknightsseniorliving.com
Post Comment