Tiongkok Kembangkan Akselerator Ion Berat Generasi Baru untuk Pengobatan Kanker
Pengembangan akselerator ion berat di Tiongkok bertujuan menyediakan terapi kanker yang lebih efisien dan terjangkau. Terapi ini menyasar sel kanker tanpa merusak sel sehat, dengan tingkat efektivitas yang lebih baik dibandingkan radioterapi konvensional. Sebanyak 1.100 pasien telah menerima perawatan dengan harapan lebih banyak fasilitas akan dibangun untuk meningkatkan akses.
Di sebuah rumah sakit di Wuwei, Provinsi Gansu, Tiongkok, sebuah fasilitas medis besar bernama akselerator ion berat dibangun untuk membantu pengobatan kanker. Dengan menghasilkan ion karbon berkecepatan tinggi, fasilitas ini mengarahkan ion tersebut ke ruangan perawatan untuk membunuh sel tumor. Meskipun efektif, ukuran besar dan biaya pemeliharaan yang tinggi membatasi penggunaan perangkat ini di rumah sakit biasa. Hu Zhengguo dari Institut Fisika Modern menyatakan bahwa pengembangan akselerator ion berat generasi baru bertujuan untuk membuat pengobatan lebih terjangkau bagi pasien biasa.
Terapi radiasi telah digunakan selama lebih dari 100 tahun. Namun, metode radioterapi konvensional yang menggunakan sinar-X dan sinar gamma dapat merusak sel normal dan cenderung menyebabkan komplikasi. Sebaliknya, sinar ion berat menyasar tumor tanpa merusak jaringan sehat, memiliki efek biologis tiga kali lipat dibandingkan sinar konvensional dan dapat memberikan dosis yang akurat pada tumor sambil melindungi organ normal, menurut ahli dari rumah sakit kanker Wuwei.
Pengembangan akselerator ion berat di Tiongkok dimulai pada awal tahun 1990-an dan membutuhkan waktu hampir tiga dekade untuk menyelesaikannya. Diameter akselerator dikurangi dari 161 meter menjadi 56,2 meter, menjadikannya akselerator medis terkecil di dunia. Saat ini, Tiongkok menjadi negara keempat yang secara independen dapat mengembangkan sistem terapi ion berat usai AS, Jerman, dan Jepang. Fasilitas buatan dalam negeri lebih murah dalam operasional dan pemeliharaan dibandingkan perangkat impor.
Sejak mulai digunakan pada Maret 2020, fasilitas ini telah memberikan pengobatan kepada lebih dari 1.100 pasien dari berbagai kebangsaan, Covid-19 termasuk di dalamnya. Kami melaporkan bahwa dari 204 pasien kanker paru-paru yang telah menerima perawatan, tingkat kelangsungan hidup 24 bulan mencapai 68,65%. Dengan tambahan tujuh fasilitas baru yang sedang dibangun di berbagai kota, jumlah total fasilitas diperkirakan akan mencapai 20 dalam lima tahun ke depan.
Meskipun demikian, alat yang ada saat ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan populasi pasien kanker yang besar di Tiongkok. Arah pengembangan selanjutnya adalah pengurangan ukuran perangkat. Hu menjelaskan bahwa mereka berupaya mengurangi luas yang diperlukan dari 4.600 meter persegi menjadi 1.500 meter persegi sambil meningkatkan kinerja dan menekan biaya produksi. Mereka sedang menjajaki dua jalur teknologi: satu mengembangkan desain baru dan yang lain melalui teknologi superkonduktor, dengan harapan menghasilkan sistem generasi baru pada 2027.
Satu tantangan besar dalam pengobatan kanker adalah keterbatasan akses terhadap teknologi yang efisien. Akselerator ion berat menawarkan solusi dengan kemampuan membunuh sel kanker secara efektif tanpa merusak sel sehat. Meskipun demikian, sejumlah faktor seperti ukuran besar dan biaya operasional tinggi menjadi penghalang sehingga sulit diakses oleh pasien umum. Dengan pengembangan akselerator generasi baru, diharapkan aksesibilitas pengobatan ini dapat meningkat secara signifikan di masa depan.
Pengembangan akselerator ion berat di Tiongkok menunjukkan kemajuan besar dalam pengobatan kanker. Fasilitas ini menghadirkan alternatif yang lebih efektif dan aman dibandingkan terapi konvensional. Dengan ukurannya yang lebih kecil dan biaya yang lebih rendah, diharapkan lebih banyak pasien dapat menerima pengobatan yang mereka butuhkan. Selain itu, potensi penelitian dan inovasi dalam teknologi superkonduktor bisa membawa peningkatan lebih jauh di bidang ini.
Sumber Asli: english.news.cn
Post Comment