Loading Now

Memetakan Beban Kanker di India

– Kanker di India meningkat pesat, dengan 1,39 juta kasus pada 2020. – Registri kanker mengumpulkan data penting untuk analisis dan kebijakan kesehatan. – Terbagi menjadi HBCR dan PBCR, masing-masing dengan fokus berbeda. – NCRP didirikan 1982 untuk mengatur pengumpulan data kanker di India. – Registri membantu meningkatkan deteksi dan pengobatan kanker secara lebih efektif.

Kasus kanker di India meningkat drastis, dengan sekitar 1,39 juta kasus dilaporkan pada tahun 2020. Jenis kanker yang paling umum termasuk kanker paru-paru, payudara, serviks, dan kolon. Pusat kanker, seperti Cancer Institute WIA di Chennai, mencatat data kanker pediatrik yang menyumbang 4% dari total kasus. Informasi ini dikumpulkan melalui registri kanker, yang penting untuk penelitian dan perumusan kebijakan kesehatan.

Registri kanker adalah sistem yang mengumpulkan dan menganalisis data tentang pasien kanker, termasuk informasi demografis dan jenis kanker. Di India, kanker bukanlah penyakit yang harus dilaporkan secara hukum, sehingga kasus tidak selalu tercatat. Registri ini membantu memahami prevalensi kanker dan efektivitas pengobatan, yang esensial untuk program pengendalian kanker.

Terdapat dua jenis registri kanker di India: registri berbasis rumah sakit (HBCR) dan registri berbasis populasi (PBCR). HBCR fokus pada pasien di rumah sakit tertentu, sedangkan PBCR mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk memberikan gambaran lebih komprehensif. Respon yang lebih baik terhadap data ini dapat meningkatkan penanganan kanker di seluruh negara.

India memulai Program Registri Kanker Nasional (NCRP) pada tahun 1982, dengan seiring waktu berkembang menjadi 38 registri berbasis populasi dan 269 registri berbasis rumah sakit. Ekspansi registri ini ke daerah kecil membantu memetakan faktor-faktor risiko kanker berdasarkan gaya hidup dan lingkungan, memahami perbedaan tingkat kanker di berbagai wilayah.

Registri kanker membantu dalam pengidentifikasian dan penggunaan data untuk penyusunan strategi kesehatan masyarakat. Temuan menunjukkan kanker mulut sebagai yang paling umum karena hubungan eratnya dengan penggunaan tembakau. Data dari registri mendukung inisiatif kesehatan untuk meningkatkan deteksi dini dan efektivitas pengobatan, berkontribusi pada lebih banyak kesadaran mengenai kanker payudara dan cara pencegahan.

Bagi peneliti dan perusahaan farmasi, registri memberikan data berharga untuk pengembangan obat dan percobaan klinis. Hal ini membantu dokter melakukan penilaian terhadap jenis pengobatan yang paling efektif serta memberikan perawatan pasca perawatan kepada pasien. Registri kanker sangat penting untuk peningkatan pelayanan kesehatan terkait kanker di India.

Peningkatan signifikan kasus kanker di India menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak. Dengan pencatatan data yang tidak wajib, penting untuk memahami bagaimana registri kanker berfungsi dalam mengumpulkan informasi yang relevan. Registri kanker, yang belum sepenuhnya diterapkan secara hukum di India, memiliki peran yang krusial dalam penelitian, pengembangan kebijakan, dan peningkatan perawatan pasien. Historia registri kanker di dunia dan penerapan program registrasi kanker di India memberikan konteks untuk membahas bagaimana strategi pengumpulan data kanker dapat dioptimalkan. Dari peta kanker yang dihasilkan, dapat dilaksanakan program intervensi yang lebih efektif. Dengan pemandangan menyeluruh terhadap faktor lingkungan dan gaya hidup, kebijakan tepat sasaran dapat diterapkan untuk mengurangi beban kanker di masyarakat.

Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat di India dengan angka kasus yang meningkat. Registri kanker, baik HBCR maupun PBCR, berperan penting dalam pendataan dan analisis perilaku kanker. Inisiatif seperti NCRP sangat relevan untuk memahami kanker dan dampaknya, serta menyusun strategi kesehatan publik yang lebih tepat. Upaya untuk meningkatkan deteksi dini dan pengobatan dapat membantu menekan dampak kanker di masyarakat.

Sumber Asli: www.thehindu.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment