Loading Now

Penggunaan Ablasi Percutaneous pada Pasien Kanker Sangat Rendah

Penelitian menunjukkan kurang dari 1% pasien kanker dirawat dengan ablasi percutaneus untuk nyeri. Prosedur ini lebih aman dan efektif dibandingkan terapi radiasi. Meski menawarkan banyak keuntungan, kebanyakan pasien belum mendapatkan akses. Ini menunjukkan perlunya peningkatan layanan intervensi radiologi untuk pasien kanker.

Sebuah penelitian oleh Emory University menunjukkan bahwa kurang dari 1% pasien kanker yang dirawat di rumah sakit menjalani ablasi percutaneus untuk mengatasi nyeri akibat tumor tulang atau jaringan lunak. Penulis utama, Will Lindquester, MD, menyoroti bahwa penggunaan prosedur ini sangat rendah meskipun ada bukti kontemporer yang menunjukkan keamanan dan efektivitasnya. Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Vascular and Interventional Radiology pada 30 Januari.

Banyak pasien kanker dengan nyeri terkait kanker mengalami perawatan yang tidak memadai, dan nyeri yang parah dapat menyebabkan rawat inap berulang. Meskipun terapi radiasi sinar eksternal (EBRT) adalah pilihan palliative yang biasa, ablasi percutaneus merupakan alternatif minimal invasif yang berisiko lebih rendah. Prosedur ini dilakukan oleh radiolog intervensi melalui lubang kecil, di mana elektroda jarum dipandu menuju tumor untuk membunuh sel kanker dengan arus listrik.

Para peneliti membandingkan durasi rawat inap, mortalitas dalam rumah sakit, tingkat readmisi 30 hari, dan total biaya perawatan antara ablasi percutaneus dan EBRT. Dari 19,793 pasien antara 2009 dan 2022, hanya 0,9% yang menjalani ablasi. Hasil menunjukkan bahwa ablasi berkaitan dengan durasi rawat inap yang lebih pendek dan risiko mortalitas dan readmisi yang lebih rendah dibandingkan dengan EBRT.

Meskipun biaya rata-rata untuk ablasi lebih tinggi dibandingkan EBRT, temuan menunjukkan bahwa ablasi jarang digunakan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ada kurangnya kesadaran dan akses terhadap radiologi intervensi. Keunggulan ablasi dibandingkan EBRT menunjukkan manfaat klinis dan ekonomi, menandakan bahwa masih banyak peluang untuk meningkatkan penggunaan ablasi.

Penelitian lengkap tentang ini dapat diakses melalui jurnal yang relevan.

Ablasi percutaneus terbukti efektif dan aman untuk mengatasi nyeri kanker akibat tumor, tetapi hanya digunakan oleh sejumlah kecil pasien. Nyeri kanker sering kali menyebabkan masalah serius dalam perawatan dan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, metode alternatif yang minim invasif, seperti ablasi, perlu dipertimbangkan sebagai pilihan yang lebih baik dibandingkan terapi radiasi tradisional.

Studi ini menunjukkan adanya penggunaan yang sangat rendah terhadap ablasi percutaneus pada pasien kanker dengan nyeri. Meskipun banyak bukti mendukung efektivitas dan efisiensi prosedur ini, ketidaktahuan dan kurangnya akses menjadi faktor penyebab rendahnya angka penggunaan. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan prosedur ini untuk memberikan manfaat maksimal bagi pasien kanker.

Sumber Asli: www.auntminnie.com

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment