Terapi CAR T Tidak Terkait Dengan Risiko Kanker Sekunder
Penelitian menunjukkan terapi CAR T tidak menyebabkan kanker sekunder pada pasien. Kanker yang terjadi lebih mungkin disebabkan oleh pengobatan kanker sebelumnya. Terapi CAR T terus menjadi pilihan aman dan efektif untuk mengobati kanker darah.
Dalam penelitian besar yang melibatkan lebih dari 700 pasien yang diobati dengan terapi CAR T, ditemukan bahwa terapi tersebut tidak menyebabkan kanker sekunder pada sel T yang dimodifikasi. Penelitian ini dilakukan oleh Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Abramson Cancer Center. Kasus kanker sekunder yang terjadi dikaitkan dengan kerusakan sistem imun akibat pengobatan kanker sebelumnya seperti radiasi dan kemoterapi, bukan dari terapi CAR T itu sendiri.
Terapi CAR T adalah jenis imunoterapi yang dipersonalisasi yang memprogram sel T pasien untuk menargetkan dan membunuh sel kanker. Sejak disetujui pada 2017, lebih dari 30.000 pasien kanker darah telah dirawat. Beberapa pasien awal yang mengikuti uji klinis kini mengalami remisi bertahan selama lebih dari 10 tahun.
Meskipun FDA mulai menyelidiki laporan beberapa kasus kanker T sel sekunder setelah terapi CAR T, analisis terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara terapi ini dan kanker tersebut. Terapi CAR T saat ini hanya disetujui untuk kanker darah yang telah kambuh atau tidak merespon pengobatan lainnya.
Risiko kanker yang mungkin muncul disebabkan oleh mutagenesis insersional, tetapi penelitian ini menemukan bahwa dari 783 pasien, tidak ada kasus kanker sekunder yang disebabkan oleh proses tersebut. Penelitian ini menekankan pentingnya langkah-langkah keselamatan yang kuat dalam terapi CAR T.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengembangan kanker membutuhkan beberapa faktor penyebab perubahan pada tingkat sel. Data menunjukkan bahwa manfaat terapi CAR T lebih besar daripada risikonya, serta pentingnya pemantauan pasien selama 15 tahun setelah pengobatan untuk keselamatan optimal.
Keamanan terapi CAR T menjadi fokus utama akibat laporan tentang kemungkinan kanker sekunder. Terapi ini merupakan bentuk imunoterapi yang dirancang khusus untuk membantu pasien dengan kanker darah. Mengingat manfaat terapi ini yang signifikan, perlu untuk mengevaluasi risikonya secara mendalam, terutama berkaitan dengan efek samping jangka panjang.
Analisis terbaru menegaskan bahwa terapi CAR T tidak menyebabkan kanker sekunder pada pasien. Sangat penting untuk memantau pasien secara menyeluruh setelah pengobatan untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Penelitian ini juga menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan yang kuat dalam penggunaan terapi CAR T.
Sumber Asli: www.miragenews.com
Post Comment