Candlelighters Memperingati Hari Kanker Sedunia dengan Penelitian Perawatan Anak

Candlelighters memperingati Hari Kanker Sedunia melalui Pusat Penelitian Perawatan Pendukung yang fokus pada perawatan anak dengan kanker, khususnya dalam menangani efek samping. Dengan dukungan profesor Bob Phillips, penelitian berupaya meningkatkan kualitas hidup pasien muda yang mengalami efek samping, seperti mukositis. Penyintas kanker, Jorden Slack, berbagi pengalamannya untuk menyoroti pentingnya penanganan efek samping.

Candlelighters memperingati Hari Kanker Sedunia melalui Pusat Penelitian Perawatan Pendukung mereka. Penelitian ini berfokus pada meningkatkan perawatan selama pengobatan kanker, termasuk mengatasi efek samping, mengelola rasa sakit, dan mengurangi infeksi. Dengan dukungan awal dari Candlelighters, Pusat ini menjadi yang pertama berkonsentrasi pada peningkatan perawatan anak dengan kanker. Dipimpin oleh Profesor Bob Phillips, ahlinya di bidang kanker anak, pusat ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pasien muda.

Setiap tahun, hampir 400.000 orang di Inggris didiagnosis kanker, termasuk lebih dari 2.400 anak dan remaja. Penanganan efek samping pengobatan sering diabaikan, padahal bisa sangat melemahkan dan berpotensi mematikan. CEO Candlelighters, Emily Wragg, menyatakan bahwa meski banyak kemajuan dalam pengobatan kanker, pengalaman pasien muda saat menjalani perawatan masih kurang diperhatikan.

Emily mengungkapkan bahwa sepertiga dari anak-anak yang meninggal karena kanker tidak meninggal karena kanker itu sendiri, tetapi akibat efek samping pengobatannya. Penelitian untuk mengurangi efek samping ini terbatas dan kurang memadai. Fokus utama Pusat dalam tahun pertama adalah pada efek fisik dari kanker, seperti pencegahan mukositis, yang sangat menyakitkan dan mengganggu hidup anak-anak.

Profesor Bob Phillips menjelaskan bahwa mukositis dapat menyebabkan luka di mulut dan area pencernaan, membuat anak-anak tidak dapat makan atau minum. Dia menekankan bahwa terapi cahaya, atau ‘photobiomodulation’, bisa membantu dalam pencegahan dan pengobatan luka. Bekerjasama dengan Leeds Dental Institute, mereka berupaya memberi akses lebih kepada anak-anak terhadap terapi ini di rumah sakit-rumah sakit di seluruh negara.

Jorden Slack, seorang penyintas kanker anak, menggambarkan pengalamannya dengan mukositis akibat kemoterapi yang menciptakan banyak luka di mulutnya. Dia menekankan betapa menyedihkannya situasi tersebut, ketika anak-anak tidak bisa makan dan berinteraksi dengan keluarga mereka. Jorden berharap penelitian ini dapat mengurangi beban anak-anak yang menderita karena efek samping pengobatan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Candlelighters dan cara berkontribusi membantu anak-anak: https://www.candlelighters.org.uk/howyoucanhelp/. Candlelighters, didirikan pada 1976, mendukung anak-anak dan keluarga yang terpengaruh kanker di seluruh Yorkshire, menawarkan dukungan dalam berbagai bentuk, termasuk terapi dan dukungan keuangan.

Candlelighters adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1976 untuk membantu anak-anak yang menderita kanker. Fokus utama organisasi ini adalah memberikan dukungan kepada anak-anak dan keluarga mereka yang terpengaruh oleh kanker serta melakukan penelitian untuk meningkatkan perawatan, terutama dalam menangani efek samping pengobatan. Pusat Penelitian Perawatan Pendukung (CSCRC) dibuka untuk meningkatkan pengalaman perawatan bagi anak-anak dengan kanker, dengan penelitian yang dipimpin oleh tokoh berpengalaman di bidang ini.

Candlelighters menunjukkan komitmennya terhadap perawatan anak-anak dengan kanker melalui Pusat Penelitian Perawatan Pendukung. Efek samping pengobatan, seperti mukositis, menjadi fokus utama penelitian, dengan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien muda. Meskipun banyak kemajuan dalam pengobatan kanker, perhatian lebih pada pengalaman pasien diharapkan dapat membuat perbedaan besar dalam perjalanan penyembuhan anak-anak.

Sumber Asli: www.openpr.com