Loading Now

Menggunakan AI Prediktif untuk Meningkatkan Imunoterapi Kanker

Alat AI baru bernama SCORPIO memanfaatkan tes darah rutin untuk memprediksi respons pasien kanker terhadap imunoterapi. Dikembangkan oleh peneliti terkemuka, SCORPIO menawarkan alternatif terjangkau dan mudah diakses dibandingkan data genomik. Alat ini menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memprediksi hasil dibandingkan biomarker saat ini.

Sebuah alat AI prediktif baru dikembangkan oleh peneliti dari Tisch Cancer Institute dan Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Alat ini memanfaatkan tes darah rutin untuk memprediksi respons pasien kanker terhadap imunoterapi, khususnya inhibitor checkpoint imun (ICIs). SCORPIO memberikan alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan data genomik, dan menjanjikan untuk meningkatkan hasil pengobatan serta akses yang lebih merata terhadap imunoterapi.

Pengobatan imunoterapi telah membantu banyak pasien, tetapi efektivitasnya tidak selalu dapat diprediksi. SCORPIO berusaha untuk mengatasi masalah ini. Alat ini menggunakan data dari 2.035 pasien dari berbagai jenis kanker dan menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memprediksi kelangsungan hidup dibandingkan dengan biomarker lain seperti tumor mutational burden (TMB) dan PD-L1.

Setelah melakukan uji validasi awal, peneliti berencana untuk melakukan verifikasi prospektif untuk memastikan akurasi alat ini dalam pengaturan klinis. Namun, integrasi SCORPIO ke dalam sistem kesehatan akan memerlukan pelatihan yang memadai bagi para klinisi dan penyesuaian dalam alur kerja agar tidak mengganggu layanan yang ada.

SCORPIO menawarkan kelebihan dengan menggunakan data klinis yang mudah diakses dan biaya rendah, menjadikannya lebih mudah untuk diadopsi di area dengan sumber daya terbatas. Selain itu, alat ini mendukung personalisasi pengobatan dan memberikan wawasan terkait dinamika sistem imun. Hal ini menunjukkan langkah besar menuju akses yang lebih adil terhadap onkologi presisi.

Penggunaan imunoterapi dalam pengobatan kanker telah berkembang, tetapi tantangan utama adalah memprediksi respons pasien terhadap terapi ini. Disinilah peran alat prediktif AI seperti SCORPIO penting. Dengan menggunakan data yang lebih mudah diakses, SCORPIO tidak hanya meningkatkan akurasi dalam prediksi hasil, tetapi juga menawarkan solusi yang lebih terjangkau dan dapat diimplementasikan dalam setting kesehatan lebih luas.

SCORPIO merupakan alat AI revolusioner yang berpotensi meningkatkan efektivitas imunoterapi kanker dengan cara memanfaatkan tes darah rutin. Keberhasilannya dalam memprediksi respons pasien membuka peluang untuk pengobatan yang lebih dipersonalisasi dan menjadikan akses pelayanan kesehatan lebih merata. Pasca validasi lebih lanjut, SCORPIO diharapkan dapat menjadi bagian integral dari pengobatan kanker di berbagai sistem kesehatan.

Sumber Asli: www.techtarget.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment