Pencegahan Kanker
Penelitian
AUSTRALIA, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, CUBA, EMORY, EMORY UNIVERSITY, EMORY UNIVERSITY SCHOOL OF MEDICINE, HEALTHCARE, HPV VACCINE, MEDICINE, NATURE COMMUNICATIONS, NORTH AMERICA, OCEANIA, QI, QIMR BERGHOFER MEDICAL RESEARCH INSTITUTE, QUEENSLAND, RESEARCH, TIMOTHY GERSHON, UNIVERSITY SCHOOL OF MEDICINE
Ravi Patel
0 Comments
Obat Baru CT-179 Menawarkan Harapan Untuk Mengobati Medulloblastoma
Penelitian menunjukkan bahwa CT-179, obat baru untuk medulloblastoma, efektif membunuh sel tumor dengan menargetkan sel punca kanker. Terapi ini bekerja dengan menghambat protein OLIG2 dan menunjukkan hasil yang baik terutama untuk subtipe Sonic Hedgehog yang sulit diobati. CT-179 juga mengurangi risiko kekambuhan dan memiliki potensi untuk digunakan dengan terapi lainnya.
Peneliti dari Universitas Emory dan QIMR Berghofer Medical Research Institute di Queensland, Australia, telah mengembangkan terapi baru bernama CT-179 untuk mengobati medulloblastoma. Terapi ini efektif membunuh sel tumor dengan menargetkan sel punca kanker yang resisten terhadap pengobatan standar. CT-179 berfokus pada protein OLIG2 yang terlibat dalam inisiasi dan kekambuhan kanker otak, dan terutama efektif untuk subtipe Sonic Hedgehog (SHH), yang sulit diobati dan seringkali kembali setelah terapi.
Medulloblastoma adalah kanker otak anak yang sering diobati dengan radiasi dan kemoterapi. Namun, pengobatan ini dapat menyebabkan efek samping jangka panjang, terutama pada bayi. CT-179 menawarkan pendekatan yang lebih terarah dengan mengganggu sel punca yang mendasari pertumbuhan tumor sehingga diharapkan dapat mengurangi efek samping dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
CT-179 menunjukkan potensi sebagai terapi baru untuk medulloblastoma, terutama subtipe SHH. Dengan fokus pada sel punca kanker yang resisten, obat ini dapat meningkatkan hasil pengobatan dan mengurangi risiko kekambuhan. Meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya pada manusia.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com
Post Comment