Peningkatan Kasus Kanker di Brunei: Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

Brunei mengalami peningkatan kasus kanker, dengan 795 kasus baru terdaftar pada tahun 2023 serta 351 kematian terkait. Kementerian Kesehatan meluncurkan program skrining gratis dan memperkenalkan metode baru untuk memperbaiki partisipasi dalam pemeriksaan. Pendidikan dan kesadaran kesehatan di semua lapisan masyarakat dianggap kunci dalam memerangi kanker.

Brunei Darussalam mencatat 795 kasus kanker baru pada tahun 2023, meningkat dari 743 kasus pada 2022, menurut Brunei Darussalam Cancer Registry. Pada tahun yang sama, 351 kematian terkait kanker juga dilaporkan. Menteri Kesehatan Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham bin Haji Jaafar mengingatkan bahwa pemeriksaan dini dan pencegahan sangat penting dalam menangani jumlah kanker yang terus meningkat.

Kanker paling umum di kalangan pria adalah kanker kolorektal (81 kasus), kanker prostat (36 kasus), dan kanker paru-paru (28 kasus). Sementara pada wanita, kanker payudara (119 kasus), kanker kolorektal (71 kasus), dan kanker serviks (63 kasus) menjadi yang paling prevalen. Untuk mengatasi peningkatan kasus, Kementerian Kesehatan (MoH) telah meluncurkan berbagai inisiatif.

Sejak 2019, Program Skrining Kesehatan Nasional memberikan skrining gratis untuk kanker kolorektal, payudara, dan serviks bagi warga negara serta penduduk. Fitur Penilaian Risiko di aplikasi BruHealth juga diperluas untuk meningkatkan partisipasi screening. Pengguna dapat mendaftar langsung untuk skrining kanker payudara dan serviks melalui aplikasi, memastikan kemudahan dan kenyamanan.

Kementerian memperkenalkan tes HPV sebagai metode skrining utama untuk kanker serviks, menggantikan tes Pap. Metode ini, direkomendasikan WHO, memberikan pilihan pengambilan sampel mandiri bagi wanita, meningkatkan kenyamanan dan privasi. Ini mendukung komitmen Brunei untuk mengeliminasi kanker serviks pada tahun 2030.

Pusat Pencitraan Payudara dibuka di Rumah Sakit Raja Isteri Pengiran Anak Saleha pada Agustus 2024 untuk memberikan kenyamanan lebih dalam pemeriksaan, sementara Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Kanker Serviks diluncurkan pada Januari 2025. Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham meminta semua warga untuk memanfaatkan layanan skrining gratis, mengingat bahwa deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan tingkat kesembuhan.

Brunei menyediakan perawatan kanker komprehensif, termasuk pengobatan lanjut di Pusat Kanker Brunei. Ditekankan akan pentingnya dukungan komunitas bagi pasien kanker. Masyarakat direkomendasikan untuk mengambil langkah pencegahan seperti berhenti merokok, menjaga berat badan, dan mengonsumsi makanan bergizi.

Menteri mendorong individu dan komunitas untuk bertindak dalam mengurangi beban kanker secara nasional dan global. Penting juga untuk mendidik generasi muda tentang kesadaran kanker sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan di masa depan. Kegiatan promosi kesehatan di tempat kerja diharapkan dapat mendukung upaya ini.

Peningkatan kasus kanker di Brunei Darussalam merupakan isu yang semakin mendesak. Data menunjukkan kenaikan jumlah kasus dan kematian yang signifikan, menggugah perhatian para pemimpin kesehatan tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan. Kementerian Kesehatan aktif melakukan inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan akses screening kanker, terutama melalui teknologi dan pendidikan kepada masyarakat.

Dari statistik yang ada, jelas bahwa kanker menjadi ancaman serius bagi kesehatan di Brunei. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan program pencegahan dan skrining untuk mengurangi dampak kanker. Melalui kolaborasi individu, komunitas, dan pemerintah, adalah mungkin untuk memperkecil angka kasus dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sumber Asli: asianews.network