Kasus Kanker Paru-Paru Meningkat pada Non-Perokok: Penyebab dan Solusinya
Penelitian menunjukkan bahwa diagnosa kanker paru-paru pada non-perokok meningkat, dipicu oleh penurunan merokok dan meningkatnya polusi udara. Adenokarsinoma menjadi subtipe dominan. Pada tahun 2025, diperkirakan 226 ribu kasus baru di AS, dengan 125 ribu kematian.
Peningkatan jumlah kasus kanker paru-paru yang ditemukan pada orang yang tidak pernah merokok menjadi sorotan dalam sebuah studi terbaru, yang diterbitkan di jurnal Lancet Respiratory Medicine. Penelitian ini menganalisis data dari Global Cancer Observatory 2022 dan menunjukkan bahwa kanker paru-paru kini menjadi penyebab kematian kanker kelima terbesar bagi mereka yang tidak merokok, dengan adenokarsinoma sebagai tipe paling umum. Pada tahun 2022, terdapat sekitar 1,6 juta kasus baru pada pria dan 910 ribu kasus baru pada wanita.
Turunnya prevalensi merokok di berbagai negara menyebabkan peningkatan kasus kanker paru-paru yang lebih banyak disebabkan oleh polusi udara. Penelitian mencatat bahwa “Polusi udara dapat dianggap sebagai faktor penting yang menjelaskan dominasi adenokarsinoma yangaccounting for 53% to 70% of lung cancer cases among people who have never smoked worldwide.” Hampir semua populasi global tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang di bawah standar WHO per tahun 2019.
Menurut Dr. Freddie Bray dari IARC, perubahan pola merokok dan paparan polusi udara adalah determinan utama dari profil risiko kanker paru-paru yang berubah. Hal ini memberikan wawasan berharga untuk pengembangan strategi pencegahan kanker yang lebih efektif bagi populasi berisiko tinggi. Kanker paru-paru diperkirakan tetap menjadi penyebab utama kematian akibat kanker, dengan 226 ribu kasus baru diprediksi muncul pada tahun 2025 di AS.
Kasus kanker paru-paru yang meningkat di kalangan non-perokok menjadi perhatian serius, mengingat bahwa polusi udara sekarang menjadi salah satu faktor utama penyebabnya. Penelitian dari WHO memberikan pemahaman baru tentang pola perubahan dalam insiden kanker paru-paru dan faktor risikonya, memungkinkan pengembangan strategi pencegahan yang lebih baik. Selain itu, pola merokok global juga berkontribusi pada perubahan dalam distribusi subtipe kanker paru-paru.
Kesimpulannya, peningkatan diagnosis kanker paru-paru di antara orang yang tidak merokok menunjukkan pentingnya memahami faktor-faktor yang berkontribusi, terutama polusi udara. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya strategi pencegahan yang disesuaikan untuk populasi yang berisiko tinggi. Trend ini memerlukan perhatian dari para pembuat kebijakan dan spesialis kanker.
Sumber Asli: people.com
Post Comment