Loading Now

Kurangnya Data Toksisitas dalam Laporan Uji Klinis Kanker Fase 3

Data dalam uji klinis fase 3 mengenai toksisitas sering kurang lengkap, dengan 86% disponsori oleh industri. Hanya 32% uji yang melaporkan toksisitas secara lengkap, dan penggunaan bahasa yang meminimalkan dampak toksisitas ditemukan di 46% laporan. Hal ini menunjukkan perlunya laporan yang lebih jelas untuk membantu pengambilan keputusan klinis.

Dalam uji klinis kanker fase 3, data toksisitas sering dilaporkan secara tidak lengkap dan diperkecil. Analisis terhadap 407 uji klinis dari 2002 hingga 2020 mengungkapkan bahwa 86% dari uji ini disponsori oleh industri. Cukup banyak uji ini (54%) berhasil memenuhi tujuan utama, dan 36% mendukung persetujuan obat yang diuji. Hanya 32% dari semua uji yang melaporkan data toksisitas secara lengkap, yang mencakup semua peristiwa merugikan, kematian total, dan penghentian pengobatan akibat toksisitas.

Toksisitas dilaporkan dalam 44% dari uji tersebut sesuai pedoman yang ada. Jumlah kejadian merugikan serius dilaporkan di 51% uji, sementara 88% mengungkapkan data kematian total. Para peneliti menunjukkan ada penggunaan istilah minimisasi toksisitas dalam 46% laporan uji coba, sering terdapat pada bagian diskusi dan abstrak, yang dapat memberikan kesan menurunkan dampak toksisitas pengobatan.

Uji klinis fase 3 merupakan langkah penting dalam pengembangan obat kanker, di mana kegagalan dalam melaporkan toksisitas secara akurat dapat memengaruhi keputusan klinis. Penelitian ini menyoroti bahwa laporan toksisitas yang tidak lengkap dapat menyulitkan dokter dan pasien dalam menilai risiko dan manfaat terapi. Pemahaman yang lebih baik mengenai kualitas pelaporan toksisitas dapat meningkatkan transparansi dan integritas dalam penelitian kanker.

Penelitian ini menunjukkan bahwa laporan toksisitas dalam uji klinis kanker fase 3 sering tidak lengkap dan menggunakan bahasa yang meminimalkan efek buruk. Laporan toksisitas yang lebih jelas dan komprehensif diperlukan agar klinisi dan pasien dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Diperlukan penyempurnaan dalam praktik pelaporan untuk meningkatkan kefahaman tentang hasil terapi kanker.

Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment