Pendekatan Sintetik Letal dalam Terapi Kanker Paru

Pendekatan sintetik letal di kanker paru-paru, yang menargetkan gen penghambat tumor, menjadi perhatian utama dalam terapi yang lebih tepat. Inhibitor baru seperti BMS-986504 dan AMG 193 menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji klinis, sementara penelitian lebih lanjut untuk SMARCA2 degrader PRT3789 juga menunjukkan tumor shrinkage yang signifikans. Dukungan dari FDA menjanjikan harapan baru untuk pasien dengan mutasi genetik tertentu.

Pendekatan sintetik letal di kanker paru-paru merupakan fokus penyelidikan terkini dengan menargetkan gen-gen penghambat tumor. Gregory J. Riely, MD, PhD, menjelaskan bahwa jika satu dari dua gen yang diperlukan untuk fungsi sel normal mengalami mutasi, menghambat gen lainnya dapat membunuh sel yang bermutasi. Terapi terarah ini melampaui penghambat tirosin kinase (TKI) yang umum digunakan. Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan gen MTAP dapat ditargetkan oleh inhibitor seperti MAT2A dan PRMT5.

Inhibitor PRMT5, walau sebelumnya tidak secara selektif menargetkan genotipe ini, menarik perhatian karena sekitar 15% pasien kanker mengalami kehilangan gen MTAP. Riely juga mencatat bahwa seiring dengan perkembangan biomarker dan uji klinis lebih lanjut, potensi obat baru dapat ditargetkan lebih baik. Obat BMS-986504 (MRTX1719), sebagai contoh, diteruskan dalam studi fase 1/2 untuk pasien dengan penghapusan MTAP setelah mendapat penunjukan cepat dari FDA.

Data terbaru diungkapkan pada Kongres ESMO 2024 terkait inhibitor PRMT5 AMG 193, yang menunjukkan respons parsial 5 dari 17 pasien dengan NSCLC yang memiliki penghapusan MTAP atau CDKN2A. Penemuan dari studi fase 1 menunjukkan bahwa AMG 193 menampilkan profil keamanan yang dapat diterima.

Riely menyoroti gen SMARCA4 yang juga terkait dalam terapi sintetik letal, dengan penelitian menunjukkan pendekatan ini berfungsi akibat eksklusivitas mutasi SMARCA4 dan SMARCA2. Sekitar 10% pasien NSCLC mengalami mutasi ini; selain itu, degrader SMARCA2 PRT3789 menunjukkan efek obat yang menjanjikan dalam mengurangi tumor di studi fase 1 tanpa toksisitas dosis yang signifikan.

Kanker paru-paru yang diobati dengan pendekatan sintetik letal bertujuan untuk memanfaatkan hilangnya fungsi gen penghambat tumor yang terkait dengan mutasi genetik tertentu. Pendekatan ini dapat memberikan cara baru untuk mengobati subtipe kanker tertentu yang tidak merespon pengobatan konvensional. Genetic profiling semakin penting dalam menetapkan terapi yang tepat untuk pasien, mengarah pada pengembangan obat baru yang dapat menargetkan gen yang hilang secara spesifik.

Pendekatan sintetik letal muncul sebagai strategi inovatif dalam penanganan kanker paru-paru, menargetkan gen penghambat tumor yang hilang. Inhibitor baru seperti AMG 193 dan PRT3789 menunjukkan potensi menjanjikan dalam studi awal, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelajahi biomarker dan efektivitas klinis mereka. Dengan kemajuan dalam pengobatan ini, pasien dengan kanker paru-paru dapat memiliki lebih banyak pilihan terapeutik di masa depan.

Sumber Asli: www.onclive.com