Perawatan Kanker Pasca-Pandemi: Perubahan dan Apa Selanjutnya
Pandemi COVID-19 mengganggu perawatan kanker secara global, menyebabkan penurunan signifikan dalam skrining dan pengobatan. WHO melaporkan penurunan vaksinasi HPV sebesar 25%. Studi di 46 negara menunjukkan bahwa partisipasi pasien dalam skrining kanker turun 39%, diagnosis 23%, dan perawatan 28%. Italia mengalami penundaan dalam program skrining, tetapi ada tanda-tanda pemulihan yang positif.
Pandemi COVID-19 telah mengganggu perawatan kanker di berbagai tahap, mulai dari skrining hingga tindak lanjut, dengan dampak yang masih dirasakan hampir dua tahun setelah akhir darurat kesehatan yang diumumkan oleh WHO pada 5 Mei 2023. Analisis terbaru dalam jurnal Nature Cancer menunjukkan dampak global dari pandemi terhadap layanan kanker. Richa Shah, PhD, bersama tim dari International Agency for Research on Cancer di Lyon, Prancis, mengungkapkan bahwa pandemi telah menyebabkan sekitar 21,5 hingga 38,6 juta kematian berlebih dan sangat mempengaruhi layanan kanker dari pencegahan hingga pengobatan.
Pandemi COVID-19 memiliki pengaruh besar pada perhatian kesehatan global, termasuk perawatan kanker. WHO melaporkan penurunan 25% dalam vaksinasi human papillomavirus yang penting sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Gangguan pada program skrining dan pergeseran protokol pengobatan akibat sistem kesehatan yang terbebani berkontribusi pada masalah ini.
Dari analisis tersebut, pemahaman yang lebih baik mengenai dampak pandemi pada perawatan kanker sangat penting bagi profesional kesehatan dan pembuat kebijakan. Upaya pemulihan seperti yang terlihat di Italia menunjukkan bahwa dengan investasi yang tepat pada program skrining, beban kanker dapat dikurangi. Memastikan akses yang adil ke perawatan kanker adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment