Loading Now

Komite Skrining Nasional Di bawah Tekanan untuk Meninjau Kebijakan Tes Kanker Prostat

Peninjauan kebijakan skrining kanker prostat oleh Komite Skrining Nasional meningkat setelah diagnosis Sir Chris Hoy. Menteri kesehatan memastikan bahwa masalah ini sedang diteliti, sementara organisasi kanker menyerukan perubahan dalam kebijakan untuk menargetkan pria berisiko. Studi pemodelan dan metode deteksi baru seperti MRI juga sedang dipertimbangkan.

Komite Skrining Nasional menerima tekanan untuk mengkaji kembali kebijakan tes PSA setelah pengumuman diagnosis kanker stadium 4 oleh Sir Chris Hoy. Menanggapi pertanyaan di parlemen, menteri kesehatan menyatakan bahwa mereka sedang meneliti masalah ini dengan cermat. Prostat Cancer Risk Management Programme (PCRMP) menyediakan panduan kepada dokter umum untuk menginformasikan pria tanpa gejala tentang manfaat dan risiko pengujian PSA. Komite juga mempertimbangkan studi pemodelan untuk menawarkan skrining kanker prostat, termasuk layanan yang ditargetkan untuk pria dengan risiko lebih tinggi.

Kanker prostat merupakan penyakit umum yang dapat mempengaruhi pria, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Meskipun keberadaan tes PSA, tidak ada rekomendasi rutin untuk skrining kanker prostat di Inggris. Diagnosis terkait dengan diagnosis kanker Sir Chris Hoy telah memicu perdebatan mengenai kebijakan ini dan benarkah skrining lebih luas dapat membantu pengobatan.

Dalam rangka memperbaiki kebijakan skrining kanker prostat, pihak terkait perlu melakukan penelitian mendalam tentang perkembangan teknologi dan risiko terkait. Sir Chris Hoy yang didiagnosis kanker prostat meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan skrining lebih awal, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Upaya kolaboratif dari pemerintah, serta masukan dari organisasi kanker, akan mendorong pengembangan kebijakan yang lebih baik.

Sumber Asli: www.pulsetoday.co.uk

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment