Pencegahan Kanker
AI, ASIA, CANCER PREVENTION, CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION, DISEASE PREVENTION, EAST ASIA, ENVIRONMENTAL DAMAGE, HPV VACCINE, JOHNS, JOHNS HOPKINS UNIVERSITY, LIFE EXPECTANCY, MEDICINE, NORTH AMERICA, UNITED STATES, UNIVERSITY, US, WORLD HEALTH ORGANIZATION
Aiden Caldwell
0 Comments
Polusi Udara Meningkatkan Kasus Kanker Paru-Paru Pada Nonsmoker
Studi WHO menemukan bahwa sekitar 200.000 kasus kanker paru-paru pada nonsmoker terkait dengan polusi udara. Adenokarsinoma menjadi subtipe yang paling umum, khususnya di kalangan wanita muda di Asia Timur. Perlunya upaya pencegahan kanker yang lebih efektif di kalangan populasi berisiko tinggi ditekankan.
Polusi udara mungkin menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok. Sebuah studi terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa sekitar 200.000 kasus kanker paru-paru pada tahun 2022 terkait dengan polusi udara. Fokus studi ini pada empat subtipe utama kanker paru-paru, menemukan adenokarsinoma sebagai subtipe yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Adenokarsinoma, yang sering ditemukan pada perokok, kini menjadi tipe kanker paru-paru paling umum di Amerika Serikat. Menurut Johns Hopkins University, jenis kanker ini biasanya terletak di bagian luar paru-paru. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa paparan radon, asbes, polusi udara, dan riwayat keluarga kanker paru-paru dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Risiko kanker paru-paru terendah terlihat di generasi muda, khususnya pada wanita di Asia Timur. Sementara itu, angka kejadian kanker paru-paru pada pria terus menurun seiring berkurangnya kebiasaan merokok. Para penulis studi menekankan perlunya strategi yang lebih efektif untuk upaya pencegahan kanker di populasi yang berisiko tinggi.
Kanker paru-paru adalah salah satu penyebab utama kematian terkait kanker di dunia. Munculnya adenokarsinoma, yang semakin sering terjadi pada nonsmokers, menunjukkan dampak besar polusi udara pada kesehatan masyarakat. Penelitian ini mengeksplorasi tren kejadian kanker paru-paru di berbagai negara dan faktor risiko yang berkontribusi pada penyakit ini.
Penelitian oleh WHO menunjukkan bahwa polusi udara berperan signifikan dalam peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan nonsmokers, terutama adenokarsinoma. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan program pencegahan kanker, terutama di kalangan populasi yang paling rentan, seperti wanita muda di Asia Timur.
Sumber Asli: www.scrippsnews.com
Post Comment