Loading Now

Peneliti Kembangkan Tes Darah Akurat Untuk Deteksi Kanker Kolorektal

Studi terbaru menunjukkan tes darah baru yang dapat mendeteksi kanker kolorektal dengan akurasi 81 persen pada pasien yang terdiagnosis dan 90 persen pada individu sehat. Tes ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal yang rendah, memberikan alternatif yang lebih nyaman dibandingkan kolonoskopi. Peneliti berencana untuk terus mengeksplorasi efektivitas tes ini.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tes darah eksperimental dapat secara konsisten dan efisien mendeteksi kanker kolorektal pada orang dewasa menengah hingga lanjut usia. Kanker kolorektal adalah salah satu kanker paling umum dan mematikan di dunia, di mana deteksi awal sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Metode skrining tradisional seperti tes tinja dan kolonoskopi memang efektif, tetapi tes darah baru ini menawarkan alternatif yang lebih mudah dan tidak invasif.

Studi yang dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025 di San Francisco menunjukkan bahwa tes darah dapat mendeteksi kanker kolorektal dengan akurasi 81 persen pada individu yang sudah terkena penyakit itu. Selain itu, tes ini menunjukkan tingkat akurasi 90 persen dalam menyingkirkan kemungkinan kanker pada individu sehat, menjadikannya alat skrining yang andal.

Dr. Aasma Shaukat, peneliti utama dari NYU Grossman School of Medicine, menyatakan bahwa tes darah ini dapat meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal. Sekitar 22 persen individu yang berhak untuk skrining kanker kolorektal belum menjalaninya, dengan beberapa negara bagian melaporkan angka partisipasi yang lebih rendah. Metode tradisional seperti kolonoskopi, meskipun efektif, seringkali tidak nyaman dan memerlukan anestesi, yang dapat menghalangi orang untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.

Tes darah ini telah diuji pada lebih dari 40.000 peserta berusia 45 hingga 85 tahun di 200 lokasi di Amerika Serikat. Peserta menjalani pengambilan darah diikuti dengan kolonoskopi rutin, yang memungkinkan para peneliti membandingkan akurasi tes darah dengan metode standar emas, kolonoskopi.

Dr. Pamela Kunz, Kepala Onkologi Medis GI di Yale School of Medicine, menyebut tes darah ini sebagai alat baru yang berharga untuk skrining kanker kolorektal. Meski demikian, ia mengatakan bahwa tes ini sebaiknya dipertimbangkan sebagai pilihan tambahan, bukan sebagai pengganti kolonoskopi sepenuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes darah bisa menjadi alternatif yang nyaman dan efektif untuk skrining, terutama bagi individu dengan risiko rata-rata.

Pengembangan ini menandai kemajuan signifikan di bidang ini. Para peneliti berencana untuk terus menyelidiki implikasi jangka panjang dan efektivitas skrining berbasis darah untuk kanker kolorektal. Penting bagi individu untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan strategi skrining yang paling sesuai berdasarkan faktor risiko dan riwayat kesehatan masing-masing.

Kanker kolorektal adalah masalah kesehatan yang serius dengan tingginya angka kematian dan kejadian. Deteksi dini sangat penting, namun banyak orang meneruskan skrining karena prosedur yang tidak nyaman atau invasif. Metode skrining tradisional mencakup kolonoskopi dan tes tinja, tetapi adanya tes darah baru ini membuka kemungkinan untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining kanker secara keseluruhan, dengan fokus pada kenyamanan bagi pasien.

Penelitian baru mengungkapkan bahwa tes darah eksperimental dapat menjadi alternatif efektif untuk skrining kanker kolorektal, dengan tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi dan menyingkirkan kanker. Meskipun demikian, jika ini menjadi pilihan baru, kolonoskopi tetap menjadi metode yang penting. Diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak jangka panjangnya pada skrining kanker kolorektal, dan individu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai metode skrining yang paling sesuai untuk mereka.

Sumber Asli: www.news18.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment