Loading Now

Penurunan Skrining Kanker di Kalangan Wanita Generasi X

Tren global menunjukkan penurunan signifikan dalam skrining kanker di kalangan wanita, dengan hanya 10% yang menjalani tes dalam setahun. Dr. Sarah Cate menyoroti bahwa ketakutan dan kesibukan menjadi alasan utama, sementara kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Skrining dilakukan untuk deteksi dini yang penting bagi kelangsungan hidup.

Sebuah tren mengkhawatirkan muncul dalam perawatan kesehatan global, dengan semakin sedikit wanita yang menjalani skrining kanker. Indeks Kesehatan Wanita Global Hologic terbaru menunjukkan bahwa persentase wanita yang melaporkan melakukan tes kanker mencapai tingkat terendah dalam empat tahun. Ini terjadi ketika kasus kanker diperkirakan akan mencapai 32,6 juta setiap tahun pada 2045, sehingga pencegahan dan deteksi dini menjadi sangat penting.

Berdasarkan survei yang dilakukan di 142 negara, Dr. Sarah Cate, seorang onkolog, menjelaskan bahwa “Tidak mengetahuinya berarti Anda tidak akan mendapatkan pengobatan yang tepat lebih awal, terutama untuk kanker payudara; semakin awal didiagnosis, semakin kecil kemungkinan memerlukan kemoterapi.” Banyak wanita tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri, seringkali karena kesibukan kerja dan merawat anggota keluarga.

Dr. Cate juga menyoroti adanya ketakutan dan misinformasi seputar skrining, seperti sikap “lebih baik tidak tahu” atau anggapan bahwa menemukan kanker berarti harus menjalani kemoterapi. Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia; kurang dari 25 kasus per 100.000 individu terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun, sementara semakin mendekati usia 50, risiko meningkat menjadi 350 kasus per 100.000.

Data dari Gallup menunjukkan bahwa hanya 10% wanita yang melaporkan telah menjalani tes kanker dalam setahun terakhir, turun dari 12% pada tahun 2020 dan 2021. Penurunan ini mulai terasa signifikan pada tahun 2023, terutama di kalangan wanita di atas 40 tahun. Skrining rutin tidak mencegah kanker, tetapi membantu dalam deteksi dini, yang dapat meningkatkan angka kesintasan.

Meskipun ada indikasi bahwa diagnosis kanker meningkat di kalangan orang dewasa muda, sebagian besar kasus baru diharapkan muncul di antara orang yang lebih tua, khususnya yang berusia 65 tahun ke atas. Dr. Cate menganjurkan agar skrining kolonoskopi dimulai dari usia 45 dan mammografi dari usia 40, termasuk pemeriksaan kulit tahunan untuk mendeteksi kanker kulit.

Tren penurunan dalam skrining kanker di kalangan wanita, terutama Generasi X, telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan profesional kesehatan. Dengan meningkatnya kasus kanker di seluruh dunia, penting bagi wanita untuk memahami manfaat screening untuk deteksi dini. Penurunan angka ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih baik untuk mendorong partisipasi dalam pemeriksaan kesehatan yang vital.

Penurunan jumlah wanita yang menjalani tes kanker menunjukkan perlunya upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini. Ketakutan dan kurangnya informasi yang tepat menjadi penghalang bagi banyak wanita. Menjalani skrining secara rutin dapat mengurangi risiko kematian dan meningkatkan hasil pengobatan.

Sumber Asli: www.newsweek.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment