Efektivitas dan Keamanan Neoadjuvant Atezolizumab untuk Kanker Payudara HER2+
Penelitian fase 2 menunjukkan bahwa neoadjuvant atezolizumab, trastuzumab, dan pertuzumab efektif dalam kanker payudara HER2-positif dini, dengan pCR mencapai 60,3%. Penelitian ini juga menyoroti potensi de-eskalasi kemoterapi dengan imunoterapi, meskipun ada batasan dalam ukuran sampel dan data jangka panjang.
Uji klinis fase 2 ABCSG-52/ATHENE menunjukkan bahwa kombinasi neoadjuvant atezolizumab, trastuzumab, dan pertuzumab efektif dalam menghasilkan respons lengkap patologi (pCR) pada pasien kanker payudara HER2-positif dini. Dalam populasi yang dianalisis, tingkat pCR mencapai 60,3%. Pasien yang menerima kombinasi ini menunjukkan pCR 65,5%, dibandingkan 55,2% untuk yang hanya menerima trastuzumab dan pertuzumab.
Penelitian menunjukkan potensi manfaat dari blokade HER2 ganda dalam kanker payudara HER2-positif. Meski uji klinis Impassion 050 tidak menemukan efek tambahan pada terapi standar, penelitian ini berfokus pada pendekatan de-eskalasi kemoterapi dengan menambahkan imunoterapi. Penulis studi, Gabriel Rinnerthaler, menjelaskan pentingnya menyelidiki peran epirubicin sebagai monoterapi kemoterapi dalam kombinasi dengan dua jenis pembekuan HER2.
Antara Juni 2020 dan Desember 2021, sebanyak 58 pasien dengan kanker payudara HER2-positif terdaftar. Mereka menerima pengobatan berdasarkan kriteria keberlanjutan dan kelayakan yang ketat. Pasien terdiri dari perempuan dengan usia rata-rata 57 tahun, dan sebagian besar memiliki tumor HR-positif dan stadium IIA atau lebih rendah.
Dalam penelitian ini, pasien secara acak dibagi menjadi dua kelompok untuk menerima pengobatan dengan blokade HER2 ganda saja atau ditambah dengan atezolizumab. Sekaligus, semua pasien akhirnya mendapatkan kombinasi pengobatan dengan epirubicin sebelum menjalani operasi. Pengukuran pCR dilakukan pascaoperasi, sementara keamanannya diukur dengan laporan efek samping.
Dari 55 pasien yang dievaluasi, 80% mengalami remisi lengkap atau hampir lengkap. Meskipun ada variabilitas dalam respons berdasarkan usia dan jenis subtipe kanker, tidak ada variabel yang terbukti signifikan untuk pCR. Efek samping ringan hingga berat dilaporkan dengan keparahan yang berbeda di antara kelompok-kelompok yang diteliti, namun umumnya bisa ditoleransi.
Studi ini memiliki beberapa batasan, termasuk ukuran sampel kecil dan tidak adanya kelompok kontrol tanpa imunoterapi. Penulis bertanya tentang cara penyelarasan antara kemoterapi dan imunoterapi dalam konteks terapi kanker payudara ini.
Kombinasi neoadjuvant atezolizumab dengan trastuzumab dan pertuzumab menunjukkan efektivitas dalam mencapai pCR pada pasien kanker payudara HER2-positif dini. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil dan kurangnya data jangka panjang, penelitian ini memberikan wawasan penting untuk pengobatan di masa depan dan menunjukkan relevansi imunoterapi sebagai tambahan dalam terapi.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment