Kanker: Peran Onkogen dan Mekanisme Mutasi
Artikel ini mengulas hubungan antara onkogen, gen penekan tumor, dan perkembangan kanker. Ditekankan peran virus retro dalam penelitian kanker serta mekanisme mutasi yang dapat mengubah proto-onkogen menjadi onkogen. Pentingnya pemahaman tentang siklus sel, serta dampak infeksi retrovirus, juga dijelaskan. Proses ini menentukan terjadinya kanker dan pentingnya pengembangan strategi terapi yang efektif.
Kanker merupakan hasil dari progesi tumor yang dapat dibedakan antara efek lokal dan sistemik pada individu. Tumor tumbuh dengan memengaruhi jaringan sekitarnya, dan berbagai strategi terapeutik digunakan untuk mengatasinya. Kajian molekuler pada kanker mengungkapkan peran penting gen onkogen dan gen penekan tumor dalam pengaturan siklus sel dan pembelahan sel. Penelitian juga menunjukkan mulai dari agen penyebab kanker hingga penemuan onkogen melalui retrovirus sebagai alat laboratorium penting.
Di dalam virus retro, yang memiliki gen yang dikode oleh RNA, encodi viral mengintegrasikan ke dalam genom sel inang setelah infeksi. Terdapat dua tipe retrovirus dengan kemampuan mengubah sel normal menjadi sel tumor: retrovirus yang berubah cepat dan yang lambat. Retrovirus cepat dapat mengembangkan tumor dalam waktu singkat, sedangkan yang lambat memerlukan waktu lebih lama. Penemuan kemampuan retrovirus menyisipkan gen pada inangnya mengarah pada pengidentifikasian onkogen pertama, yaitu gen src.
Gen src adalah proto-onkogen yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan sel. Ketika virus menghilangkan gen ini, proto-onkogen dapat berubah menjadi onkogen yang mempercepat laju pembelahan sel. Retrovirus lambat menghasilkan tumor tidak dengan penyerapan onkogen, melainkan dengan penyisipan genom mereka ke dalam gen proto-onkogen yang ada, menyebabkan aktivasi berlebihan dan ketika menonaktifkan gen penekan tumor.
Onkogen dan proto-onkogen bekerja sama mengatur siklus sel dengan mengirimkan sinyal ke jam siklus sel di inti sel. Sidang siklus sel terjadi dalam empat tahap: pertumbuhan, duplikasi DNA, persiapan pembelahan, dan pembelahan. Kegagalan dalam proses ini akibat mutasi dapat mengubah proto-onkogen menjadi onkogen, memicu kanker. Contoh mutasi ini terlihat pada onkogen ras yang terlibat dalam sejumlah besar kanker manusia.
Proses mutasi dari proto-onkogen menjadi onkogen dapat terjadi melalui tiga mekanisme utama: translokasi kromosom, amplifikasi gen, dan mutasi titik. Meskipun retrovirus memiliki peran dalam hewan, mutasi onkogen pada manusia lebih sering terjadi melalui cara lain. Hal ini menunjukkan beragam cara kanker dapat berkembang dan menjelaskan kompleksitasnya dalam pengobatan dan penanganan.
Kanker merupakan masalah kesehatan global yang kompleks, melibatkan interaksi berbagai faktor genetik dan lingkungan. Onkogen berperan dalam transformasi sel normal menjadi sel kanker, bekerja dengan tumor suppressor gene. Retrovirus memiliki fungsi penting dalam penelitian kanker, membantu mengidentifikasi proses di balik perkembangan tumor. Memahami mekanisme ini penting untuk pengembangan terapi kanker yang lebih baik.
Kanker merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara onkogen dan gen penekan tumor. Retrovirus memainkan peran penting dalam pemahaman genetika kanker dengan mengungkap peran kritis proto-onkogen. Mutasi gen dapat menyebabkan perubahan celah dalam siklus sel, berkontribusi terhadap perkembangan kanker. Ketiga mekanisme mutasi utama mengarah kepada transformasi sel yang abnormal, dalam upaya meningkatkan pemahaman dan pengobatan kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.britannica.com
Post Comment