Pencegahan Kanker
Penelitian
BURUS, CANCER PREVENTION, DISEASE PREVENTION, HPV VACCINE, JOURNAL OF THE AMERICAN COLLEGE OF SURGEONS, KENTUCKY, MEDICINE, MISSISSIPPI, NATIONAL CENTER FOR HEALTH STATISTICS, NEW YORK, NORTH AMERICA, PRECISION MEDICINE, RESEARCH, TODD BURUS, U. S, U. S. CANCER STATISTICS INCIDENCE ANALYTICS DATABASE, U. S. CENSUS BUREAU, UNITED STATES
Marcus Johnson
0 Comments
Tren Insidensi dan Mortalitas Kanker di Appalachia
Studi terbaru menunjukkan angka insidensi dan mortalitas kanker di Appalachia masih lebih tinggi dibandingkan daerah lain di AS. Penelitian ini menggunakan data detail kabupaten dan menunjukkan perbedaan signifikan dalam pengalaman kanker di berbagai wilayah kawasan. Meskipun ada peningkatan skrining, beberapa jenis kanker masih menunjukkan hasil buruk akibat faktor sosial ekonomi dan akses terhadap layanan kesehatan.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan oleh Burus et al di Journal of the American College of Surgeons menemukan bahwa meskipun diagnosis dan kematian akibat kanker menurun di Appalachia, angka insidensi dan mortalitas kanker masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Amerika Serikat. Penelitian ini memberikan data kanker terkini dari kawasan Appalachia dengan analisis mendalam berdasarkan kabupaten.
Kawasan Appalachia terdiri dari 423 kabupaten di 13 negara bagian dengan populasi lebih dari 26 juta. Penelitian sebelumnya belum memperhatikan data pada tingkat kabupaten, sehingga penelitian ini penting untuk mengetahui perbedaan regional yang ada dan memperbaiki strategi pencegahan serta pengobatan kanker.
Metode penelitian menggunakan data dari Biro Sensus AS dan Database Statistik Kanker AS. Dari tahun 2017 hingga 2021, orang-orang di kawasan Appalachia 5,6% lebih mungkin didiagnosis kanker dan 12,8% lebih mungkin meninggal akibat kanker dibandingkan mereka yang tinggal di luar kawasan tersebut.
Subregion Tengah Appalachia, terutama di Kentucky timur, memiliki angka insidensi dan mortalitas kanker tertinggi. Penelitian juga mengungkapkan bahwa antara 2004 dan 2021, kasus kanker hati dan saluran empedu meningkat sekitar 3,77% per tahun di Appalachia, dua kali lipat dari angka luar kawasan tersebut. Kasus kanker serviks stadium lanjut juga meningkat 0,51% per tahun, meski sebenarnya dapat dicegah melalui skrining rutin.
Walaupun angka kanker di Appalachia menurun, penurunan ini tidak secepat di luar kawasan, di mana insidensi menurun sebesar 0,55% dan mortalitas sebesar 1,67% dari tahun 2004 hingga 2020. Peneliti mencatat bahwa akses terbatas ke layanan kesehatan, risiko pekerjaan sejarah, dan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dapat menjadi penyebab kesenjangan ini.
“Dari sudut pandang klinis, penting bagi kita untuk memahami perbedaan dalam perawatan kanker berdasarkan wilayah Appalachia,” ujar Dr. B. Mark Evers, penulis senior. Meningkatnya skrining kanker paru-paru di Kentucky telah menunjukkan hasil positif, termasuk penurunan sebesar 2,5% dalam angka kematian akibat kanker paru-paru.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan angka insidensi dan mortalitas kanker di Appalachia, angka tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Upaya untuk meningkatkan akses ke layanan pencegahan di kawasan berisiko sangat penting, dan data ini membantu menentukan fokus intervensi yang tepat.
Sumber Asli: ascopost.com
Post Comment