Mitos Kanker: Apakah Wasir dan Fisura Bisa Menyebabkan Kanker?
Meski wasir dan fisura anal sering menyebabkan kecemasan terkait kanker, tidak ada bukti bahwa keduanya menyebabkan penyakit tersebut. Gejala yang mirip dapat menimbulkan kebingungan, tetapi pemeriksaan dan diagnosis dari profesional medis sangat penting. Cegah dan kelola kondisi ini dengan perubahan gaya hidup, pengobatan yang tepat, dan perhatian medis yang sesuai.
Banyak orang merasa cemas ketika mendengar kata “kanker”, terutama dalam konteks wasir dan fisura anal. Meskipun kedua kondisi ini umum dan sering dianggap memalukan, banyak yang cemas akan kemungkinan kanker. Namun, penting untuk memahami bahwa meskipun gejala seperti pendarahan rektal sering kali muncul pada kedua kondisi ini, kanker tidak disebabkan oleh wasir atau fisura anal.
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum atau anus, sedangkan fisura adalah robekan kecil pada jaringan anal. Kedua kondisi ini bisa disebabkan oleh sembelit kronis, kehamilan, atau tekanan berlebihan. Meskipun menyebabkan ketidaknyamanan, keduanya dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau tindakan bedah jika diperlukan.
Dr. Lakin Vira dari Apollo Spectra menjelaskan bahwa tidak ada bukti bahwa wasir atau fisura dapat menyebabkan kanker. “Orang tidak seharusnya mempercayai rumor dan sebaliknya harus berkonsultasi dengan pakar medis untuk mengatasi keraguan mereka,” ujarnya. Diagnosis yang tepat penting untuk mencegah kesalahpahaman lebih lanjut tentang kondisi ini.
Meskipun wasir dan fisura tidak menyebabkan kanker, penting untuk memperhatikan gejala yang muncul. Pendarahan rektal yang persisten perlu diatasi dengan cepat, terutama jika disertai penurunan berat badan tak terduga. Skrining dini, terutama bagi mereka berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal, sangat disarankan.
Untuk mencegah dan mengelola wasir serta fisura, beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
1. Meningkatkan asupan serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menjaga kelancaran buang air.
2. Berolahraga secara teratur untuk mencegah penumpukan tekanan di area rektum.
3. Menghindari duduk terlalu lama di tempat yang keras.
Pengobatan yang bisa dilakukan termasuk mandi sitz dan krim topikal. Dalam kasus berat, tindakan bedah seperti ligasi atau sphincterotomy mungkin diperlukan. Yang terpenting adalah tidak terjebak dalam misinformasi dan segera mencari perhatian medis untuk memastikan diagnosis yang akurat.
Pendekatan yang benar untuk manajemen wasir dan fisura sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan. Meskipun kedua kondisi ini tidak menyebabkan kanker, perhatian terhadap gejala dapat mencegah komplikasi serius. Penting untuk menghindari misinformasi dan selalu mendapatkan panduan profesional jika ada gejala yang mengkhawatirkan.
Sumber Asli: www.etvbharat.com
Post Comment