NCCN Memperbarui Sikap ctDNA Dalam Pedoman Kanker Kolon, Rektum, dan MCC
NCCN memperbarui pedoman untuk kanker kolorektal dan MCC, menekankan ctDNA sebagai biomarker untuk risiko kekambuhan. CtDNA tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin di luar uji klinis, namun diakui penting untuk pemantauan. Temuan mendukung kepresisian ctDNA dalam mendeteksi kekambuhan penyakit.
Pedoman Praktek Klinis di Onkologi dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) telah diperbarui untuk menekankan komputer-DNA (ctDNA) sebagai biomarker penting dalam kanker kolorektal serta karsinoma Merkel (MCC). Untuk kanker kolorektal, ctDNA dianggap sebagai faktor risiko tinggi untuk kekambuhan setelah pengobatan adjuvan, meskipun saat ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin di luar uji klinis.
Pada penalti MCC, ctDNA digunakan untuk mengevaluasi beban penyakit baik pada kanker positif maupun negatif virus. Menurut pedoman baru, ctDNA sering kali menjadi positif sebelum adanya kekambuhan klinis yang nyata dan biasanya diuji setiap tiga bulan untuk pemantauan.
Dalam pedoman kanker kolorektal, ctDNA berfungsi sebagai prognostik, tetapi tidak prediktif, pada pasien dengan penyakit mikrosatelit stabil/mismatch repair-proficien. Untuk kanker rektum, ctDNA juga dianggap sebagai penanda prognostik pasca eksisi lokal transanal, dan penggunaan rutin di luar uji klinis juga tidak direkomendasikan.
Di pedoman MCC, referensi dibuat terhadap studi prospektif yang menunjukkan ctDNA yang sangat sensitif untuk mendeteksi kekambuhan. Studi tersebut menemukan sensitivitas 95% dan spesifisitas 90% dalam mendeteksi penyakit, serta hubungan antara hasil positif ctDNA dan risiko kekambuhan.
“Uji ctDNA yang dilakukan oleh Signatera merupakan biomarker yang sangat akurat dan prognostik untuk pemantauan pasien dengan MCC” – Lisa Zaba, MD, PhD.
NCCN telah memperbarui pedoman untuk kanker kolorektal dan MCC, menegaskan pentingnya ctDNA sebagai biomarker untuk risiko kekambuhan dan evaluasi beban penyakit. Meskipun ctDNA menunjukkan potensi yang signifikan, penggunaannya di luar uji klinis saat ini tidak direkomendasikan. Temuan ini menunjang langkah menuju perawatan yang lebih personal untuk pasien kanker.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment