Pencegahan Kanker
APPALACHIA, APPALACHIAN, CANCER PREVENTION, CENTRAL APPALACHIAN, CENTRAL SUBREGION, DISEASE PREVENTION, EASTERN KENTUCKY, ENVIRONMENTAL DAMAGE, HPV VACCINE, JOURNAL OF THE AMERICAN COLLEGE OF SURGEONS, KENTUCKY, LEXINGTON, MEDICINE, NORTH AMERICA, PRECISION MEDICINE, TODD BURUS, U. S, UNITED STATES, UNIVERSITY OF, UNIVERSITY OF KENTUCKY
Marcus Johnson
0 Comments
Kejadian dan Kematian Kanker di Appalachia Menurun
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa angka kejadian dan kematian kanker di Appalachia semakin menurun, tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan populasi non-Appalachia. Subregion Tengah di Appalachia mencatat angka tertinggi, sehingga memperlihatkan kebutuhan penelitian lebih dalam untuk mengatasi ketidaksetaraan ini.
Laju kejadian dan kematian akibat kanker di Appalachia menunjukkan penurunan, namun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan populasi non-Appalachia. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American College of Surgeons menyatakan bahwa antara 2017 hingga 2021, angka kejadian kanker di Appalachia adalah 466,6 per 100.000 orang, sedangkan angka kematian adalah 165,5 per 100.000 orang. Angka ini masing-masing lebih tinggi sebesar 5,6% dan 12,8% dibandingkan populasi non-Appalachia.
Subregion Tengah Appalachia, yang sebagian besar terdiri dari Kentucky Timur, mencatat angka kejadian dan kematian kanker tertinggi. Dalam subregion ini, kejadian kanker paru-paru, kolorektal, dan kematian akibat kanker serviks juga paling tinggi. Meskipun terjadi penurunan signifikan dalam angka kejadian dan kematian kanker—masing-masing sebanyak -0,33% dan -1,39% per tahun—masih ada tantangan besar yang harus diatasi.
Menurut para peneliti dari Universitas Kentucky, analisis ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam hasil kanker di berbagai subregion Appalachia. Mereka menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab ketidaksetaraan tersebut, yang meliputi faktor sosial-ekonomi, perilaku, lingkungan, dan biologis.
Di Appalachia, meskipun angka kejadian dan kematian akibat kanker menunjukkan penurunan, angka tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan dengan populasi non-Appalachia. Subregion Tengah menunjukkan angka tertinggi, sehingga diperlukan penelitian lanjut untuk memahami penyebab ketidaksetaraan ini.
Sumber Asli: www.healthday.com
Post Comment