Kombinasi Talazoparib dan Enzalutamida Peningkat Kelangsungan Hidup Kanker Prostat

Studi TALAPRO-2 menunjukkan bahwa kombinasi talazoparib dan enzalutamide secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan kanker prostat kastrasi metastatik. Keduanya memiliki manfaat bagi pasien dengan dan tanpa perubahan gen HRR. Kombinasi ini mendapat perhatian besar di kalangan medis sebagai standar perawatan baru.

Hasil akhir studi TALAPRO-2 menunjukkan bahwa penambahan talazoparib pada enzalutamide memberikan peningkatan yang signifikan dan bermakna secara klinis dalam kelangsungan hidup pasien dengan kanker prostat resistensi kastrasi metastatik dibandingkan dengan enzalutamide sendirian. Temuan ini berlaku baik untuk populasi umum maupun untuk pasien dengan perubahan gen perbaikan homolog (HRR), lapor Neeraj Agarwal, MD, di Simposium Kanker Genitourinari (GCS) 2025.

Agarwal mengungkapkan, “Kami sangat berharap kombinasi ini dapat memberikan perbedaan dalam kehidupan pasien kami.” Enzalutamide saat ini adalah pengobatan lini pertama standar untuk kanker prostat metastatik, sedangkan talazoparib adalah penghambat polimerase adenosit diphosphate (ADP).

Dalam studi TALAPRO-2, dua kelompok pasien dengan kanker prostat resistensi kastrasi metastatik yang belum diobati dilibatkan. Kohor 1 mencakup 805 pasien, baik dengan maupun tanpa perubahan gen HRR, sedangkan Kohor 2 terdiri dari 399 pasien yang semua memiliki perubahan gen HRR.

Kedua kelompok pasien dibagi secara acak untuk menerima kombinasi enzalutamide dengan talazoparib atau plasebo. Data awal menunjukkan bahwa kombinasi talazoparib dengan enzalutamide secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi radiografi dibandingkan enzalutamide saja, yang mendorong persetujuan FDA tahun 2023 untuk pengobatan kanker prostat resistensi kastrasi metastatik yang bermutasi gen HRR.

Data kelangsungan hidup menunjukkan bahwa median kelangsungan hidup pada kelompok umum dengan kombinasi adalah 45,8 bulan dibandingkan 37,0 bulan pada kelompok yang menerima enzalutamide dan plasebo, menunjukkan pengurangan risiko kematian sebesar 20%. Di antara pasien tanpa perubahan HRR, terdapat pengurangan risiko kematian sebesar 22%, sementara di kelompok dengan perubahan HRR, pengurangan risiko kematian mencapai 38% dengan median kelangsungan hidup 45,1 bulan.

Agarwal juga melaporkan bahwa peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi radiografi dipertahankan selama dua tahun tambahan tindak lanjut. Median kelangsungan hidup bebas progresi radiografi pada kelompok umum adalah 33,1 bulan dengan kombinasi talazoparib/enzalutamide dibandingkan 19,5 bulan dengan enzalutamide saja.

William K. Kelly, DO, menyebut peningkatan kelangsungan hidup 14 bulan pada pasien HRR-defisien dan 8,8 bulan untuk populasi umum sangat mengesankan. Kelly menekankan bahwa data ini mendukung penggunaan talazoparib dan enzalutamide sebagai standar perawatan dalam kanker prostat resistensi kastrasi metastatik.

Dia juga menyoroti perlunya pertimbangan cermat terhadap risiko dan manfaat kombinasi ini, mengingat adanya anemia grade 3-4 yang terdeteksi pada 49% populasi umum dan 43% pada populasi HRR-defisien. Kelly menyimpulkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengintegrasikan kombinasi talazoparib dan enzalutamide ke dalam paradigma pengobatan saat ini.

Kombinasi talazoparib dan enzalutamide menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup yang signifikan dalam pasien kanker prostat metastatik, dengan manfaat dikuatkan oleh data radiografi. Meskipun ada efek samping yang perlu diperhatikan, penelitian ini menjanjikan untuk menjadi standar perawatan di bidang ini.

Sumber Asli: www.medscape.com