Molekul Pelindung Baru untuk Perawatan Kanker Hati
Peneliti dari DKFZ, HITBR, dan EMBL menemukan molekul PROX1 yang melindungi identitas sel hati. Molekul ini menunjukkan kemampuan untuk mengurangi plastisitas sel kanker dan memperlambat perkembangan tumor. Pemahaman mendalam tentang PLX1 dapat membuka peluang baru dalam terapi pengobatan kanker hati.
Molekul pelindung yang baru ditemukan oleh para peneliti dari DKFZ, HITBR, dan EMBL memastikan bahwa sel hati tidak kehilangan identitasnya. Penemuan ini penting dalam pengobatan kanker, karena perubahan identitas sel dianggap sebagai salah satu prinsip dasar dalam perkembangan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa molekul ini dapat memperlambat penggerak kanker yang kuat dan menyebabkan tumor hati regresi pada tikus.
Sel-sel kanker memiliki kemampuan unik untuk mengaktifkan program embrionik yang memungkinkannya mengubah identitasnya, yang dikenal sebagai plastisitas. Moritz Mall dari DKFZ mengemukakan bahwa upaya mereka adalah mengurangi plastisitas sel kanker untuk mencegah perkembangan dan penyebaran tumor. Mengetahui bagaimana plastisitas sel diatur sangat penting untuk memahami perbedaan spesialisasi sel.
Pengaturan diferensiasi sel melibatkan jaringan kendali canggih, seperti Yin dan Yang, di mana kekuatan komplementer mengatur gen-gen tertentu. Mall menekankan pentingnya regulator utama yang mengendalikan perubahan identitas sel. Namun, informasi tentang antagonis yang menghalangi perubahan yang tidak diinginkan masih sangat minim, sehingga mereka berupaya menemukan molekul pelindung tersebut.
Tim peneliti menemukan hampir 30 kandidat pelindung dan memilih PROX1 untuk diteliti lebih lanjut. Pada model kanker hati, PROX1 terbukti sangat berpengaruh. Mall menjelaskan bahwa tanpa PROX1, sel hati mengalami perubahan fenotip, tetapi dengan meningkatkan aktivitas PROX1, plastisitas sel tumor dapat berkurang. Molekul ini mampu mengatasi pengaruh kanker yang kuat dan menekan pembentukan tumor.
Untuk menjalankan fungsi ini, PROX1 harus aktif sepanjang waktu, berbeda dari banyak pengatur gen lainnya yang hanya perlu diaktifkan semangka. Walau banyak pertanyaan belum terjawab, penemuan ini berpotensi membuka jalan bagi terapi kanker baru. Dengan meningkatkan aktivitas PROX1 di hati, ini bisa menjadi pendekatan inovatif untuk pencegahan dan pengobatan kanker hati.
Penemuan molekul pelindung PROX1 dari DKFZ, HITBR, dan EMBL adalah langkah penting dalam menjaga identitas sel hati dan melawan kanker. PROX1 menunjukkan potensi besar dalam mengatasi kanker dengan mengurangi plastisitas sel kanker dan dapat membuka kesempatan terapi baru untuk kanker hati. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya pelindung serupa di organ lain.
Sumber Asli: www.miragenews.com
Post Comment