Loading Now

Penyintas Kanker dengan Rasa Sakit Cenderung Menggunakan Zat Non-Opioid

Penyintas kanker yang merasakan sakit lebih mungkin menggunakan rokok dan ganja, berdasarkan studi terbaru. Rasa sakit berhubungan langsung dengan peningkatan penggunaan zat ini dan dampak negatif pada kesehatan. Penelitian menekankan perlunya perawatan yang mengatasi baik rasa sakit maupun kebiasaan penggunaan zat.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal CANCER menunjukkan bahwa kanker penyintas yang mengalami rasa sakit lebih cenderung menggunakan rokok dan ganja. Keterkaitan antara rasa sakit dan penggunaan rokok serta efek samping dari pengobatan berujung pada kesehatan yang lebih buruk bagi penyintas kanker. Penelitian ini menganalisis data dari dua survei nasional di Amerika Serikat melibatkan individu yang pernah didiagnosis kanker.

Hasil dari studi menunjukkan bahwa intensitas rasa sakit yang lebih tinggi berhubungan dengan meningkatnya kemungkinan penggunaan rokok, rokok elektrik, dan ganja. Sebaliknya, rasa sakit kurang berkaitan dengan konsumsi alkohol. Temuan juga menemukan bahwa rasa sakit kronis berhubungan dengan rasa lelah, kesulitan tidur, dan kualitas hidup yang rendah di kalangan penyintas kanker.

Oleh karena itu, penting untuk menangani rasa sakit dan penggunaan zat secara bersamaan dalam perawatan kanker. Siklus di mana rasa sakit mendorong penggunaan zat dan sebaliknya harus diputus untuk meningkatkan kesehatan penyintas kanker. Dengan berkurangnya efektivitas pengobatan kanker dan meningkatnya risiko kekambuhan, penggunaan rokok dan zat terlarang menjadi sangat berbahaya untuk kesehatan pasien.

Penelitian tersebut menunjukkan pentingnya perhatian terhadap keterkaitan antara rasa sakit dan penggunaan zat non-opioid pada penyintas kanker. Mengatasi kedua masalah ini dalam perawatan kanker dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan penyintas. Hubungan antara rasa sakit dan kebiasaan berisiko perlu diakui agar strategi pengobatan lebih efektif.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment