Loading Now

Radon: Penyebab Utama Kanker Paru-paru pada Non-perokok

Radon, gas berbahaya, menjadi penyebab utama kanker paru-paru. Di Alabama, banyak warga meminta kit tes radon, tetapi tingkat pengembalian rendah. Pemantauan dan tindakan mitigasi sangat penting untuk melindungi kesehatan. Semua warga disarankan untuk memeriksa tingkat radon di rumah mereka.

Radon, gas radioaktif, menyebabkan risiko kanker paru-paru, terutama bagi non-perokok. Di Alabama, 1.400 orang meminta kit tes radon dalam sehari, menyebabkan jumlahnya terbatas. William Garvin, penduduk Riverchase, menemukan kadar radon di ruang bawah tanahnya mencapai tiga kali batas aman EPA dan menginstal sistem mitigasi senilai $750.

Garvin, meski sudah mengingatkan tetangga di daerah radon tinggi, hanya sedikit yang merespons. Ia juga membagikan surat untuk meningkatkan kesadaran, tetapi hanya satu orang yang menanggapi. Radon dapat masuk ke rumah melalui celah, meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Nick Swindall dari State’s Office of Radiation Control menjelaskan bahwa kadar radon dapat bervariasi antar rumah. Penggunaan tanah berbatu meningkatkan kadar radon. Meskipun banyak orang yang meminta kit tes gratis, hanya 15% yang mengembalikannya. Dalam setahun, hanya 735 dari 5.000 kit yang kembali, dengan 20% terdeteksi di atas tingkat yang disarankan oleh EPA.

Penduduk disarankan untuk membeli kit tes secara online jika kit gratis tidak tersedia. Kupon dan informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs EPA. Menggunakan kit tes radon sangat penting untuk melindungi kesehatan setiap keluarga.

Radon merupakan penyebab nomor satu kanker paru-paru pada non-perokok. Tingkat radon bisa bervariasi antar rumah, dan pemantauan serta mitigasi bisa membantu menurunkan risiko. Masyarakat dianjurkan menggunakan atau jangan ragu untuk meminta kit tes radon agar dapat memeriksa kadar gas tersebut di rumah masing-masing.

Sumber Asli: abc3340.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment