Loading Now

Tingkat Resumsi Terapi Kanker Payudara Pascakehamilan Sangat Rendah

Kebutuhan untuk melanjutkan terapi kanker payudara setelah kehamilan sangat penting dalam mengurangi risiko kekambuhan. Namun, sebuah studi dari Stanford menunjukkan bahwa hanya sepertiga wanita yang melanjutkan terapi setelah melahirkan, dan banyak yang tidak kembali untuk pemantauan kanker, berisiko tinggi mengalami kekambuhan. Pemahaman tentang kendala dalam penerapan terapan ini sangat diperlukan.

Banyak wanita yang terapi kanker payudara menghentikan pengobatan selama kehamilan, tetapi hanya sedikit yang melanjutkan setelah melahirkan. Terapi ini, yang dikenal sebagai terapi endokrin, tidak bisa diteruskan saat hamil atau menyusui, sehingga wanita yang ingin memiliki anak harus menghentikan pengobatan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Sehingga penting bagi mereka untuk melanjutkan terapi sesegera mungkin setelah melahirkan demi menurunkan risiko kekambuhan kanker payudara.

Sebuah penelitian baru dari Stanford Medicine menunjukkan bahwa hanya sekitar sepertiga dari wanita yang mengidap kanker payudara positif reseptor hormon yang melanjutkan terapi setelah melahirkan. Selain itu, sekitar 20% dari wanita dalam studi tersebut mengalami kekambuhan kanker dalam satu dekade berikutnya, jauh lebih tinggi dari yang diharapkan di kalangan wanita muda tersebut. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hampir tiga perempat dari peserta berhasil kembali ke perawatan mereka.

Peneliti mencatat adanya berbagai alasan yang membuat wanita tidak melanjutkan terapi, seperti efek samping yang signifikan dari obat dan stres yang terkait dengan menjadi orang tua baru. Ransohoff menyatakan pentingnya memahami kendala yang dihadapi wanita ini dalam melanjutkan perawatan.

Dari 215 wanita yang diperiksa, 130 di antaranya memenuhi syarat untuk pemantauan berkala pasca kehamilan, namun hanya 87 (67%) yang kembali menjalani pemeriksaan tersebut. Kurian menyoroti bahwa pengobatan kanker adalah proses panjang, dan meskipun terapi endokrin mungkin dianggap lebih mudah setelah kemoterapi, tetap memerlukan komitmen.

Para peneliti berharap studi ini menjadi dasar bagi penelitian yang lebih besar untuk memahami kendala dan cara meningkatkan kepatuhan wanita terhadap perawatan pasca kehamilan. Mereka menekankan perlunya membantu pasien muda ini dalam menjalani terapi dan membantu menjaga kesesehatan mereka di tengah perubahan kehidupan yang signifikan.

Penelitian menunjukkan rendahnya tingkat wanita yang kembali melanjutkan terapi endokrin setelah melahirkan, dengan hanya sepertiga yang melanjutkan. Hasil ini berpotensi mengakibatkan kekambuhan kanker yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih mendalam mengenai hambatan yang dihadapi pasien dalam melanjutkan perawatan pasca melahirkan.

Sumber Asli: med.stanford.edu

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment