Loading Now

Virus Epstein-Barr Dapat Picu Kanker Setelah Transplantasi Ginjal

Penerima transplantasi ginjal yang tidak terpapar virus Epstein-Barr dari donor berisiko mengalami kanker PTLD. Sekitar 1.200 pasien per tahun diperkirakan berisiko, yang lebih tinggi daripada estimasi sebelumnya. Imunosupresan meningkatkan kemungkinan pengembangan PTLD, sekaligus mendorong perlunya pengujian dan penyesuaian terapi yang lebih baik.

Para penerima transplantasi ginjal yang belum pernah terpapar virus Epstein-Barr namun menerima organ dari donor yang terinfeksi berisiko mengembangkan kanker langka dan agresif yang disebut post-transplant lymphoproliferative disorder (PTLD). Risiko ini mungkin lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Peneliti menganalisis data dari dua pusat transplantasi besar di AS, menemukan bahwa 22% pasien yang terinfeksi virus donor mengembangkan PTLD dalam tiga tahun setelah transplantasi.

Imunosupresan yang diperlukan setelah transplantasi ginjal meningkatkan risiko pengembangan PTLD. Penelitian ini menunjukkan hingga 5% dari transplantasi ginjal dewasa, yang setara dengan 1.200 pasien per tahun, dapat berisiko mengalaminya. Penulis penelitian menyatakan bahwa data registri nasional mungkin meremehkan angka kejadian PTLD, mengingat ketidaklengkapan dalam pelaporan.

Dokter mengusulkan perlunya perubahan dalam cara pemantauan pasien transplantasi ginjal terhadap EBV dan PTLD. Ini mencakup pengujian rutin untuk virus EBV dan penyesuaian terapi imunosupresif bagi pasien berisiko tinggi. Jika pasien mengalami PTLD, langkah awal adalah menurunkan dosis obat imunosupresan.

Penelitian ini menunjukan ada perbedaan signifikan antara hasil temuan dan data sebelumnya tentang PTLD, yang sampai saat ini mayoritas diteliti pada anak-anak. Temuan ini mendesak pentingnya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan keselamatan pasien transplantasi ginjal.

Informasi tambahan tentang risiko PTLD setelah transplantasi ginjal dapat diakses melalui National Kidney Foundation.

Penelitian ini menunjukkan risiko tinggi PTLD pada pasien transplantasi ginjal yang belum terpapar EBV dan menerima organ dari donor terinfeksi. Data baru mendukung perlunya pengujian rutin terhadap EBV dan penyesuaian pengobatan imunosupresan. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan keselamatan dan kelangsungan hidup pasien transplantasi.

Sumber Asli: www.usnews.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment