Pencegahan Kanker
Penelitian
AMERICAN CANCER SOCIETY, ASIA, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, DISEASE PREVENTION, DUKE UNIVERSITY, ELISHEVA HEILBRUN, HPV VACCINE, ISRAEL, MEDICINE, NUCLEIC ACIDS RESEARCH, RA, RALUCA GORDAN, RESEARCH, SHEER, SHEERA ADAR, TEL AVIV, THE HEBREW UNIVERSITY OF JERUSALEM, US
Ines Alvarez
0 Comments
Riset DNA Baru Sediakan Peluang Pencegahan Kanker Bagi Perokok
Penelitian baru mengungkap bahwa kerusakan DNA akibat asap rokok dapat ditargetkan untuk pencegahan kanker. Penelitian ini menemukan bahwa struktur DNA berperan dalam kerentanan dan kemampuan perbaikan terhadap kerusakan. Hal ini memungkinkan untuk pengembangan strategi pencegahan kanker yang lebih tepat sasaran.
Riset baru tentang kerusakan DNA akibat merokok dapat membuka peluang untuk pencegahan kanker yang lebih terarah. Peneliti dari Israel dan AS menemukan bahwa struktur dan modifikasi kimia dari DNA berpengaruh pada dampak asap rokok. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nucleic Acids Research menunjukkan bahwa beberapa area DNA lebih rentan terhadap kerusakan tetapi lebih efisien dalam memperbaiki diri. Di sisi lain, bagian yang kurang dapat diperbaiki akan mengizinkan munculnya mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
Penelitian yang dipimpin oleh Prof. Sheera Adar dari Universitas Ibrani Yerusalem ini juga memberikan wawasan baru tentang perkembangan kanker paru-paru akibat merokok. Merokok menjadi penyebab utama kematian terkait kanker secara global, dengan sekitar 2,6 juta kematian akibat kanker pada 2019. Di Israel, sekitar 8.000 kematian disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan merokok.
Dalam penelitian ini, fokus dilakukan pada benzo[a]pyrene, zat berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok. Ketika diolah tubuh, ia berubah menjadi Benzo[a]pyrene diol epoxide (BPDE), yang mengikat DNA dan mengganggu fungsi normalnya. Dengan alat genomik canggih, peneliti menemukan bahwa lingkungan DNA sangat penting dalam menentukan tingkat kerusakan dan kemampuan sel untuk memperbaikinya.
Area DNA yang terbuka dan aktif mengalami lebih banyak kerusakan tetapi juga diperbaiki dengan lebih efisien. Faktor transkripsi yang ada dapat melindungi DNA atau meningkatkan kerentanannya. Penelitian mencatat bahwa efisiensi perbaikan DNA menjadi kunci dalam pembentukan mutasi, terlepas dari seberapa besar kerusakan awal yang terjadi.
Penelitian ini menekankan bahwa kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan DNA lebih relevan daripada seberapa banyak kerusakan yang terjadi mengenai risiko kanker. Dengan memahami area DNA yang lebih rentan terhadap mutasi akibat merokok, dapat diidentifikasi individu berisiko berdasarkan faktor genetik dan epigenetik. Hal ini dapat membantu dalam program penghentian merokok yang dipersonalisasi.
Temuan ini juga dapat membantu dalam mengidentifikasi marker genetik atau epigenetik tertentu untuk risiko kanker paru-paru, memungkinkan screening yang lebih dini dan lebih presisi. Dalam jangka panjang, modifikasi mekanisme perbaikan DNA melalui terapi gen atau obat epigenetik mungkin dapat melindungi individu berisiko tinggi dari akumulasi mutasi terkait merokok.
Riset ini menunjukkan bahwa memahami mekanisme kerusakan dan perbaikan DNA akibat merokok dapat meningkatkan pencegahan kanker. Dapat ditemukan cara untuk mempersonalisasi program pengentasan merokok dan pemantauan kanker lanjutan bagi individu dengan risiko tinggi. Temuan ini membuka jalan untuk pengembangan terapi baru.
Sumber Asli: www.tribuneindia.com
Post Comment