Pencegahan Kanker
Penelitian
ASIA, BHUBANESWAR, CANCER PREVENTION, HPV VACCINE, IAN, INDIA, INTERNATIONAL AGENCY FOR RESEARCH ON CANCER, LANCET, MEDICINE, NEW DELHI, NUTRITION, ODISHA, PUNEET GARG, RESEARCH, SAFDARJUNG HOSPITAL, TARAPRASAD TRIPATHY, TRIPATHY, VI, VIVEK MURTHY, WHO, WORLD HEALTH ORGANIZATION
Aiden Caldwell
0 Comments
Kanker Terkait Alkohol Menjadi Ancaman di India, Kata Para Ahli
Para ahli kesehatan mencatat bahwa kanker terkait alkohol semakin meningkat di India. WHO merekomendasikan label peringatan pada minuman beralkohol karena lebih dari 20 jenis kanker dapat dihubungkan dengan konsumsi alkohol. Deteksi dini dan pengurangan konsumsi alkohol sangat penting untuk menurunkan risiko kanker.
Kanker terkait alkohol menjadi perhatian yang semakin meningkat di India, kata para ahli kesehatan pada hari Senin. Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyerukan label peringatan kesehatan pada minuman beralkohol. WHO mendefinisikan alkohol sebagai zat beracun dan tergolong sebagai karsinogen Grup 1, bersama dengan ambeien dan tembakau.
“Konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker, dan lebih dari 20 jenis kanker dapat dihubungkan dengan konsumsi alkohol,” ungkap Dr. (Prof) Puneet Garg, ahli bedah intervensional di Rumah Sakit Safdarjung, New Delhi. Kanker yang paling umum terkait dengan alkohol mencakup kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, perut, usus besar, rektum, dan pankreas, serta kanker payudara pada wanita dan prostat pada pria.
“Di India, kanker terkait alkohol semakin menjadi ancaman. Alkohol terurai menjadi asetaldehida, senyawa beracun yang dapat merusak DNA dan protein,” kata Dr. Taraprasad Tripathy, asisten profesor di AIIMS Bhubaneswar. Selain itu, alkohol mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti folat dan vitamin A, C, D, dan E, yang vital untuk sel sehat.
Kanker akibat alkohol berkontribusi pada sekitar 4% dari diagnosa kanker secara global. Sebuah studi baru-baru ini di Lancet memperkirakan bahwa konsumsi alkohol bertanggung jawab atas sekitar 62.100 kasus kanker baru di India pada 2020. Rekomedasi dari Jenderal Bedah Amerika Serikat, Vivek Murthy, juga mendukung pemberian peringatan kanker pada minuman beralkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan dan mengurangi kemampuannya untuk menghancurkan sel kanker. Gejala kanker tertentu termasuk: sariawan, pendarahan yang tidak jelas, benjolan di pipi, kesulitan menelan, atau sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh.
Deteksi dini kanker sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Dengan kemajuan dalam pengobatan saat ini, deteksi awal bisa mempengaruhi hasil dengan signifikan. Gerakan mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko kanker, karena belum ada jumlah aman konsumsi alkohol.
Kanker terkait alkohol semakin menjadi perhatian di India, dengan lebih dari 20 jenis kanker yang berkaitan dengan konsumsi alkohol. WHO menekankan bahwa tidak ada jumlah aman konsumsi alkohol, dan deteksi dini sangat penting dalam pengobatan kanker. Upaya untuk mengurangi konsumsi alkohol dan meningkatkan kesadaran akan risikonya perlu progresif agar dapat mengurangi masih tingginya angka kanker.
Sumber Asli: www.ndtv.com
Post Comment