Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, COLLEGE OF SCIENCE AND TECHNOLOGY, CONGRESS, GI, INTERNATIONAL AGENCY FOR RESEARCH ON CANCER, MEDICINE, MU, MURTHY, NATIONAL TOXICOLOGY PROGRAM, NORTH AMERICA, NUTRITION, PRECISION MEDICINE, RESEARCH, SBAR, SBARRO, SBARRO HEALTH RESEARCH ORGANIZATION, SURGEON GENERAL, TEMPLE, U. S, U. S. ENVIRONMENTAL PROTECTION AGENCY, U. S. SUR, UNITED STATES, VI
Marcus Johnson
0 Comments
Peringatan Jenderal Kesehatan: Alkohol Risiko Kanker yang Diabaikan
Saran dari Jenderal Kesehatan AS menyatakan bahwa kurang dari separuh orang Amerika menyadari alkohol sebagai faktor risiko kanker. Alkohol adalah penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga terbesar di AS dan meningkatkan risiko hingga tujuh jenis kanker. Antonio Giordano menekankan bahwa asetaldehid, hasil dari metabolisme alkohol, berkontribusi pada risiko ini.
Saran terbaru dari Jenderal Kesehatan AS, Vivek Murthy, menunjukkan bahwa kurang dari separuh masyarakat Amerika menyadari bahwa alkohol merupakan faktor risiko kanker. Dalam saran tertulisnya, Murthy menegaskan bahwa konsumsi alkohol adalah penyebab ketiga kanker yang bisa dicegah di AS, setelah tembakau dan obesitas, serta meningkatkan risiko untuk setidaknya tujuh jenis kanker. Murthy juga merekomendasikan pembaruan label peringatan kesehatan pada minuman beralkohol untuk memperkuat kesadaran masyarakat.
Antonio Giordano, presiden Sbarro Health Research Organization, menjelaskan bahwa alkohol telah diakui sebagai karsinogen. Sejak tahun 2000, Program Toksikologi Nasional telah mengklasifikasikan alkohol sebagai “Dikenal Sebagai Karsinogen Manusia” berdasarkan bukti klinis dan epidemiologis yang kuat. Selain itu, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengkategorikan alkohol sebagai karsinogen kelas 1, menunjukkan risiko tertinggi bagi kesehatan.
Giordano menjelaskan bahwa alkohol tidak menyebabkan kanker secara langsung; melainkan, metabulit toksik yang dihasilkan dari alkohol, yaitu asetaldehid, yang berperan. Asetaldehid dapat mengikat DNA dan menyebabkan mutasi, serta meningkatkan spesies reaktif oksigen yang berkontribusi pada risiko kanker. Kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Alkohol dapat menyebabkan setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker usus, payudara, mulut, tenggorokan, laring, esofagus, dan hati. Bukti menunjukkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi secara teratur, semakin tinggi risiko kanker terkait alkohol. Bahkan, mereka yang mengonsumsi satu minuman per hari atau melakukan binge drinking (empat untuk wanita dan lima untuk pria dalam satu kesempatan) juga berisiko kanker.
Alkohol adalah faktor risiko kanker yang sering diabaikan. Ini merupakan penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga terbesar di Amerika dan berisiko meningkatkan tujuh tipe kanker. Penyadaran mengenai dampak alcohol penting dilakukan, termasuk pembaruan label peringatan kesehatan.
Sumber Asli: news.temple.edu
Post Comment