Irlandia Peringkat Kedua di Uni Eropa Dalam Diagnosa Kanker Baru
Irlandia memiliki angka diagnosis kanker baru tertinggi kedua di Uni Eropa menurut laporan Komisi Eropa. Angka insidensi kanker di Irlandia lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa, dengan proyeksi pertumbuhan kasus kanker sebesar 47% dari 2022 hingga 2040. Selain tantangan dalam perawatan dan akses layanan kesehatan, laporan menyoroti perlunya tindakan cepat untuk mencegah beban kanker yang semakin besar.
Sebuah laporan dari Komisi Eropa menyebutkan bahwa Irlandia memiliki angka diagnosis kanker baru tertinggi kedua di Uni Eropa. The Irish Cancer Society menganggap laporan ini sebagai “rapor campuran” dan mendesak Menteri Kesehatan untuk meningkatkan perawatan kanker. Profil kanker ini adalah bagian dari Registri Ketimpangan Kanker Eropa dan dirilis setiap dua tahun.
Diperkirakan ada 561 kasus kanker baru per 100.000 wanita dan 733 kasus per 100.000 pria di Irlandia pada tahun 2022. Keduanya lebih tinggi dibandingkan rata-rata Uni Eropa. Kasus kanker di Irlandia diperkirakan akan meningkat 47% dari 2022 hingga 2040. Sementara itu, angka diagnosis kanker rata-rata di Uni Eropa hanya naik 18% untuk periode yang sama.
Laporan juga menunjukkan bahwa jenis kanker yang umum di Irlandia sejalan dengan pola Eropa. Kanker payudara dibedakan sebagai yang paling umum di antara wanita (29%), sedangkan prostat adalah yang paling umum di antara pria (29%). Namun, insidensi kanker paru-paru di antara wanita di Irlandia 63% lebih tinggi dibandingkan rata-rata Eropa.
Mortalitas yang dapat dicegah dari kanker paru-paru di kalangan wanita Irlandia juga 19% lebih tinggi dari rata-rata Eropa di tahun 2021. Irlandia mengalami penurunan signifikan dalam angka mortalitas akibat kanker, namun tingkat kematian masih 5.4% lebih tinggi dibandingkan rata-rata Uni Eropa dan ketiga tertinggi di Eropa Barat.
Laporan ini menyoroti kekurangan tenaga medis di Irlandia seperti dokter umum dan terapis radiasi, padahal jumlah dokter dan perawat per 1.000 kasus kanker baru lebih tinggi. Perusahaan kesehatan memperkirakan pengeluaran kesehatan per kapita untuk perawatan kanker akan meningkat 80% antara 2023 dan 2050.
Juga disebutkan bahwa individu di daerah kurang mampu di Irlandia memiliki risiko 43% lebih tinggi untuk meninggal dalam lima tahun setelah diagnosis kanker dibandingkan dengan mereka yang berada di daerah yang lebih kaya. Meskipun ada tantangan, The Irish Cancer Society menekankan beberapa aspek positif dari laporan ini, yang menunjukkan bahwa Irlandia berhasil mengelola faktor risiko seperti penggunaan tembakau dan peningkatan skrining.
CEO The Irish Cancer Society, Averil Power, menyatakan bahwa data ini menunjukkan kenyataan pahit bahwa orang lebih berisiko terkena dan meninggal akibat kanker di Irlandia dibandingkan banyak negara Eropa lainnya. Tanpa tindakan cepat, negara akan menghadapi beban kanker yang besar di tahun-tahun mendatang, kata Power.
Profesor Michael Kerin dari HSE menambahkan bahwa laporan ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi Irlandia dalam memberikan program kanker komprehensif dan menyatakan perlunya akses diagnosis dan perawatan yang lebih baik. Perlu ada pendekatan terpadu untuk meningkatkan layanan kanker di wilayah tersebut, termasuk pembangunan pusat kanker yang tepat.
Laporan dari Komisi Eropa mengungkap Irlandia sebagai negara dengan angka diagnosis kanker baru tertinggi kedua di Uni Eropa, dengan proyeksi lonjakan kasus kanker yang signifikan. Meskipun ada beberapa kemajuan dalam manajemen faktor risiko, tantangan yang ada dalam akses layanan kesehatan dan perawatan kanker tetap harus diatasi untuk meningkatkan hasil dan mengurangi beban kanker di masyarakat.
Sumber Asli: www.rte.ie
Post Comment