Pencegahan Kanker
Penelitian
ANDREAS TRUMPP, CANCER PREVENTION, DKFZ, GERMAN CANCER RESEARCH CENTER, HEIDELBERG INSTITUTE FOR, HEIDELBERG INSTITUTE FOR STEM CELL TECHNOLOGY AND EXPERIMENTAL MEDICINE, HI - STEM, HPV VACCINE, MEDICINE, NATURE, NUTRITION, RESEARCH, SCIENCE, STEM CELL TECHNOLOGY AND EXPERIMENTAL MEDICINE, TECHNOLOGY NETWORKS
Aiden Caldwell
0 Comments
Penghalangan Fungsi Saraf Menawarkan Strategi Pengobatan Baru untuk Kanker Pankreas
Kanker pankreas mengubah fungsi saraf untuk mendukung pertumbuhannya. Penelitian di DKFZ dan HI-STEM menunjukkan bahwa dengan memblokir saraf, pertumbuhan tumor dapat dihambat dan sensitivitas terhadap kemoterapi serta imunoterapi meningkat. Metode ini membuka jalan untuk pengobatan kanker pankreas yang lebih efektif melalui intervensi pada saluran saraf.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kanker pankreas memanfaatkan jaringan saraf untuk mendukung pertumbuhannya. Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Kanker Jerman (DKFZ) dan Institut Teknologi Sel Punca dan Kedokteran Eksperimental Heidelberg (HI-STEM) menemukan bahwa kanker pankreas dapat memprogram ulang neuron untuk kepentingan sendiri. Menghalangi fungsi saraf pada model tikus menunjukkan penghambatan pertumbuhan kanker, serta meningkatkan sensitivitas sel tumor terhadap kemoterapi dan imunoterapi tertentu.
Kanker pankreas sangat terhubung dengan sistem saraf, dan struktur nervus yang kompleks bersentuhan dengan banyak sel tumor. Penelitian mendalam menunjukkan bahwa kanker dapat mengubah aktivitas gen saraf untuk bertahan hidup. Setelah pengangkatan tumor primer, sifat promosi kanker dari jaringan saraf tetap ada, bahkan saat sel kanker ditransplantasikan kembali, menghasilkan tumor sekunder yang lebih besar.
Saat saraf simpatik yang terhubung dengan pankreas dipotong atau dihancurkan, pertumbuhan tumor berkurang secara signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa pemotongan saraf mengaktifkan aktivitas gen pro-inflamasi di fibroblas yang terkait dengan kanker (CAF), yang juga berperan dalam memperlambat pertahanan kekebalan terhadap kanker. Menurut Vera Thiel, penanganan ini dapat meningkatkan kemampuan terapi imun untuk melawan kanker pankreas.
Menghentikan jaringan saraf membuat tumor lebih responsif terhadap pengobatan checkpoint inhibitors yang membantu T-cell menjangkau tumor. Penelitian menunjukkan bahwa pemblokiran sambungan saraf dapat mengubah karakter tumor yang “dingin” menjadi lebih sensitif terhadap imunoterapi, menghasilkan penurunan massa tumor yang signifikan.
Pengobatan kemoterapi seperti nab-paclitaxel tidak hanya menghentikan pembelahan sel tetapi juga memengaruhi saraf sensorik. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi nab-paclitaxel dengan neurotoksin untuk memutuskan sambungan saraf memiliki efek sinergis, mengurangi massa tumor lebih dari 90%. Temuan ini menekankan pentingnya saluran komunikasi antara saraf dan tumor dalam pengobatan kanker pankreas.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penghalangan fungsi saraf berpotensi menjadi strategi baru untuk mengobati kanker pankreas. Dengan mengubah saluran saraf, efek pengobatan obat-obatan dapat ditingkatkan, sehingga untuk masa depan, kombinasi pemutusan saraf dengan kemoterapi dan imunoterapi dapat digunakan lebih efektif. Rencananya, percobaan klinis awal sedang dipersiapkan untuk menerapkan strategi ini pada pasien kanker pankreas.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com
Post Comment