Penemuan Baru Dapat Atasi Kegagalan Terapi Imun Kanker Ovarium
Penelitian di University of Virginia mengungkap bahwa bakteri usus menyebabkan kegagalan terapi imun pada kanker ovarium dengan mengganggu komunikasi seluler. Penemuan ini memberikan harapan untuk meningkatkan efektivitas terapi dan memungkinkan pengobatan yang lebih baik bagi pasien kanker ovarium.
Penelitian oleh University of Virginia Cancer Center mengungkap alasan kegagalan terapi checkpoint imun untuk kanker ovarium, yakni gangguan yang disebabkan oleh bakteri usus. Penemuan ini dapat membantu mengatasi kegagalan terapi ini dan menyelamatkan ribuan nyawa wanita setiap tahunnya. Melanie Rutkowski, PhD, menjelaskan peran penting mikrobioma dalam efektivitas pengobatan.
Rutkowski, seorang peneliti mikrobioma, memperlihatkan bagaimana mikrobioma yang tidak sehat dapat memperburuk perkembangan kanker payudara. Ia menyatakan, “Mikrobioma usus sangat penting dalam mengedukasi sistem kekebalan kita untuk mengendalikan penyakit.” Penelitian lebih lanjut tentang interaksi ini diharapkan dapat membantu dalam pengobatan kanker.
Kanker ovarium menyebabkan kematian lebih dari 10,000 wanita di AS setiap tahun. Meskipun ada kemajuan dalam pengobatan, tingkat kelangsungan hidup hanya sedikit meningkat. Terapi checkpoint imun, yang berhasil untuk melanoma dan kanker kandung kemih, belum memberi hasil serupa untuk kanker ovarium.
Rutkowski menemukan bahwa bakteri dan flagelin yang dibawanya mengganggu keberhasilan terapi. Flagelin menyebabkan komunikasi seluler yang kacau, menghalangi sel kekebalan untuk mencapai tumor. “Tumor ovarium meningkatkan kemampuan flagelin untuk memasuki lingkungan tumor,” kata Rutkowski.
Penemuan ini memberi harapan baru agar terapi checkpoint imun dapat efektif pada kanker ovarium. Di percobaan awal, mereka dapat memblokir sinyal kacau yang disebabkan oleh flagelin. Dengan menghilangkan pengenalan flagelin pada sel kekebalan, sekitar 80% tikus menunjukkan kontrol jangka panjang terhadap pertumbuhan tumor ovarium.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana gangguan dari bakteri usus melalui flagelin berkontribusi terhadap kegagalan terapi imun pada kanker ovarium. Dengan memahami interaksi ini, ada potensi untuk mengembangkan terapi baru yang dapat mengubah cara kita mengobati kanker ovarium, yang selama ini sangat sulit diobati. Rutkowski menunjukkan optimisme bahwa penelitian ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment