Loading Now

Mencegah Kanker: Dampak Jauh Vaksin

Vaksinasi adalah strategi penting untuk mencegah kanker, khususnya kanker serviks dan hati, melalui vaksin HPV dan HBV. Target global WHO mencakup vaksinasi 90% gadis dengan HPV pada 2030. Upaya masih diperlukan untuk meningkatkan akses vaksin, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah.

Selama 25 tahun, komunitas kesehatan global merayakan Hari Kanker Sedunia setiap Februari untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker dan mendorong strategi pencegahan berbasis bukti. Salah satu strategi tersebut adalah imunisasi, di mana vaksin tertentu, seperti vaksin HPV dan HBV, efektif melawan virus penyebab kanker dan memiliki potensi untuk mencegah beberapa jenis kanker. Penting untuk memastikan semua anak dan remaja mendapatkan akses ke intervensi ini.

Kanker serviks merupakan kanker paling umum keempat pada wanita, dengan 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian setiap tahunnya secara global. Beban kanker ini lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC) karena kurangnya akses ke pencegahan, skrining, dan layanan pengobatan. Vaksinasi HPV terbukti mengurangi beban kanker serviks dengan efektivitas hampir 100% dalam mencegah infeksi HPV.

Strategi global WHO bertujuan untuk memvaksinasi 90% gadis usia 15 tahun dengan vaksin HPV pada 2030, dengan harapan mengurangi insiden kanker serviks hingga 97% menjelang 2120. Di AS, terdapat penurunan signifikan dalam angka kematian terkait kanker serviks sejak diperkenalkannya vaksin HPV. Akses vaksin HPV perlu diperluas, terutama di 48 negara yang belum memperkenalkan vaksinasi ini.

Vaksinasi HBV sangat penting untuk mencegah kanker hati, dengan hampir 300 juta orang terinfeksi hepatitis B secara kronis. Orang yang hidup dengan HIV memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HBV. Vaksin HBV berkontribusi pada penurunan transmisi secara signifikan dan diproyeksikan dapat mencegah 38 juta kematian di 98 negara LMIC antara 2000 dan 2030.

WHO merekomendasikan pemberian dosis pertama vaksin HBV kepada semua bayi dalam 24 jam setelah lahir, namun kenyataannya, hanya 15 dari 47 negara di Wilayah Afrika WHO yang telah menerapkan vaksinasi dosis lahir tersebut. Fokus upaya seharusnya pada pengenalan vaksinasi dosis lahir HBV secara universal dan meningkatkan akses serta cakupan vaksinasi untuk melindungi semua anak dari infeksi.

Vaksinasi memainkan peran penting dalam pencegahan beberapa jenis kanker, termasuk kanker serviks dan hati. Program vaksinasi HPV dan HBV perlu diperluas untuk meningkatkan cakupan di negara berpenghasilan rendah. Akses yang lebih baik terhadap vaksin ini dapat menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi beban kanker di masa mendatang.

Sumber Asli: publichealth.jhu.edu

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment