Kanker Payudara Meningkat: Kesenjangan Drastis Dalam Tingkat Kelangsungan Hidup

Kanker payudara merupakan kanker umum pada wanita dengan tingkat kelangsungan hidup yang berbeda-beda secara global. Negara kaya memiliki lebih banyak diagnosis, tetapi negara berpendapatan rendah dan menengah mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi akibat terbatasnya akses ke pengobatan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita muda di negara berpenghasilan rendah memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi.

Kanker payudara adalah jenis kanker paling umum di kalangan wanita di seluruh dunia. Namun, tingkat kelangsungan hidupnya sangat berbeda tergantung dari lokasi. Penelitian baru menunjukkan bahwa meskipun negara kaya memiliki lebih banyak kasus, negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi angka kematian yang lebih tinggi akibat keterbatasan akses ke deteksi dini dan pengobatan. Rudolf Kaaks, seorang ahli epidemiologi kanker, menyatakan bahwa ini adalah gambaran komprehensif terbaik tentang kanker payudara.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine ini dilakukan oleh Miranda Fidler-Benaoudia dan rekan-rekannya, yang menganalisis dampak kanker payudara global pada tahun 2022 dan memproyeksikan pada tahun 2050 di 185 negara. Mereka menemukan bahwa pada tahun 2022 terdapat 2,3 juta kasus baru dan 670.000 kematian akibat kanker payudara. Ketidaksetaraan sangat mencolok, di mana wanita berusia di bawah 50 tahun di negara berpendapatan rendah memiliki risiko kematian empat kali lebih tinggi dibandingkan di negara berpendapatan tinggi.

Studi ini mengungkapkan bahwa adanya kesenjangan dramatis dalam tingkat kelangsungan hidup kanker payudara antara negara kaya dan negara berpendapatan rendah dan menengah. Penting untuk meningkatkan akses terhadap deteksi dini dan pengobatan di negara-negara tersebut. Data ini diharapkan dapat membantu pembuat kebijakan global dalam merumuskan strategi yang lebih baik untuk menangani kanker payudara.

Sumber Asli: www.nature.com