Loading Now

Pilihan Penyaringan Kanker Kolorektal yang Kurang Invasif

Pemeriksaan kanker kolorektal penting untuk menemukan kanker dini. Ada beberapa opsi screening yang kurang invasif: uji visual, berbasis darah, dan berbasis kotoran. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat menentukan waktu screening, pertimbangkan faktor risiko pribadi. Kolonoskopi tetap menjadi metode terbaik walaupun ada opsi lainnya.

Pemeriksaan kanker kolorektal sangat penting untuk mendeteksi kanker dan polip yang berpotensi kanker pada tahap awal. Terdapat beberapa pengujian screening yang kurang invasif selain kolonoskopi, yang mencakup:

1. Uji Visual: Dokter menggunakan imaging khusus atau alat untuk melihat kolorektum. Tipe-tipe termasuk kolonoskopi, CT kolografi, dan sigmoidoskopi.
2. Uji Berbasis Darah: Mengirim sampel darah untuk mendeteksi tanda kanker kolorektal.
3. Uji Berbasis Kotoran: Dilakukan di rumah untuk mencari tanda-tanda kanker dalam tinja.

Kelebihan dan Kekurangan Uji:
– Kolonoskopi: Melihat seluruh koloni, tetapi perlu persiapan usus penuh dan sedikit risiko komplikasi.
– CT Kolografi: Proses cepat tanpa sedasi, tetapi mungkin tidak menghilangkan polip saat ditemukan.
– Sigmoidoskopi: Tidak memerlukan sedasi, tetapi hanya mengevaluasi bagian bawah kolon.
– Uji Darah: Tidak perlu persiapan, tetapi bisa kehilangan polip.
– Uji Kotoran: Aman dan dilakukan di rumah, tetapi mungkin tidak mendeteksi semua polip atau kanker.

Dari hasil penelitian, uji DNA tinja (Cologuard) memiliki sensitivitas 92% dalam mendeteksi kanker kolorektal, namun hanya 43% untuk lesi prakanker. Oleh karena itu, kolonoskopi tetap direkomendasikan sebagai pilihan terbaik.

Waktu penyaringan kanker kolorektal dipengaruhi oleh faktor risiko individu. Jika risiko rata-rata, pemeriksaan harus dimulai pada usia 45 tahun. Untuk risiko tinggi, pemeriksaan mungkin harus dimulai sebelum usia 45.

American College of Gastroenterology merekomendasikan kolonoskopi setiap 10 tahun atau uji immunochemical tinja (FIT) setiap tahun sebagai metode utama. Seperti kata Dr. Hsu, “Pentingnya adalah bahwa penyaringan itu esensial; opsi yang kurang invasif lebih baik daripada tidak melakukan penyaringan sama sekali.”

Pemeriksaan kanker kolorektal sangat penting untuk deteksi dini kanker. Meskipun kolonoskopi adalah metode yang paling efektif, terdapat berbagai alternatif yang kurang invasif. Pemeriksaan harus dilakukan berdasarkan risiko individu; risiko rata-rata mulai pada usia 45 dan risiko tinggi sebelum usia 45. Selalu diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan rencana pemeriksaan yang tepat.

Sumber Asli: atriumhealth.org

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment