Loading Now

Studi Proteogenomik Temukan Target Obat Kanker Baru

Penelitian oleh tim dari AS dan Cina menemukan ratusan protein target potensial untuk obat kanker berdasarkan data proteogenomik dari lebih dari 1.000 tumor. Hasilnya dapat mempercepat pengembangan terapi kanker baru dengan memfokuskan pada protein yang berperan penting dalam keberlangsungan sel kanker. Basis data target akan tersedia secara gratis bagi peneliti global.

Sebuah studi terbaru oleh tim peneliti dari Amerika Serikat dan Cina telah mengidentifikasi ratusan protein yang bisa menjadi target potensial untuk obat kanker. Penelitian ini didasarkan pada analisis data proteogenomik dari lebih dari 1.000 tumor dari 10 jenis kanker, yang dikumpulkan oleh Konsorsium Analisis Tumor Proteomik Klinis NCI (CPTAC). Hasil temuan ini dipublikasikan pada 24 Juni di jurnal Cell, dan para peneliti mengklaim bahwa ruang target yang dapat dimanfaatkan jauh lebih besar daripada yang sedang dicari saat ini.

Dalam studi ini, peneliti menguji beberapa target yang diprediksi. Misalnya, mereka berhasil menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan memblokir produksi protein tertentu yang dianggap sebagai target obat. Dr. Ana I. Robles dari NCI menyatakan bahwa pendekatan proteogenomik ini bisa mempercepat pengembangan obat kanker baru dengan memprioritaskan target yang paling penting dalam berbagai jenis kanker.

Saat ini, obat kanker yang ditargetkan hanya mengganggu aktivitas kurang dari 200 protein, yang merupakan sekitar 5% dari protein yang dapat ditargetkan. Upaya sebelumnya lebih fokus pada mencari perubahan genetik terkait kanker, namun kini penelitian beralih kepada protein, yang merupakan hasil akhir aktivitas gen. Teknologi terbaru memungkinkan analisis protein yang lebih mendalam dari sebelumnya.

CPTAC telah menjadi pemimpin dalam menghasilkan data proteogenomik selama lebih dari satu dekade, dan baru-baru ini merilis data komprehensif di 10 jenis kanker yang mencakup payudara, paru-paru, kolon, dan ovarium. Data ini membantu para peneliti dalam menginvestigasi protein dan gen pada berbagai kanker dengan lebih praktis.

Dalam penelitiannya, tim Dr. Zhang mengintegrasikan data mutasi genetik dan variasi protein untuk mengidentifikasi lebih dari 2.800 protein sebagai target untuk jenis obat kanker yang paling umum. Setelah menyaring target, mereka mengidentifikasi beberapa ratus protein yang penting untuk kelangsungan hidup sel kanker, termasuk yang berperan dalam memimpin serangan sistem kekebalan.

Beberapa target yang ditemukan juga berpotensi untuk “repurposing” obat yang sudah disetujui, seperti naftifine, yang dapat membunuh sel kanker. Selain itu, alvespimycin menunjukkan aktivitas melawan berbagai jenis kanker, menyusutkan tumor dalam model tikus. Mereka juga menemukan fragmen protein yang dapat memicu respons kekebalan terhadap tumor.

Sebagai langkah untuk mempercepat penemuan obat, tim telah mengumpulkan target-target tersebut dalam basis data gratis yang dapat diakses peneliti di seluruh dunia untuk memperdalam pemahaman tentang protein. Data ini juga diharapkan bermanfaat bagi peneliti muda dalam merancang proyek penelitian baru, dan akan diperluas seiring bertambahnya data dari jenis kanker lainnya yang diteliti oleh CPTAC.

Penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam menemukan target baru untuk obat kanker dengan menggunakan pendekatan proteogenomik. Hasilnya membuka jalan baru bagi pengembangan terapi kanker yang lebih efektif dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam penemuan obat. Selain itu, basis data yang dihasilkan akan menjadi sumber daya berharga bagi peneliti di masa mendatang.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment