Tim Peneliti UH Terima Hibah untuk Melawan Kanker Pediatrik Agresif
Universitas Houston menerima hibah $3,2 juta dari NIH untuk riset inovatif mengobati Rhabdomyosarcoma (RMS), kanker agresif pada anak-anak. Fokus penelitian ini adalah pada protein TAK1 untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengembangkan terapi baru.
Tim peneliti dari Universitas Houston baru-baru ini mendapatkan hibah sebesar $3,2 juta dari National Institutes of Health untuk mencari cara inovatif dalam mengobati Rhabdomyosarcoma (RMS), yaitu jenis kanker jaringan lunak yang umum terjadi pada anak-anak dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. RMS menyumbang 8 persen dari kasus kanker pediatrik.
Penelitian berfokus pada pemahaman cara dan sebab sel-sel RMS, yang biasa ditemukan pada jaringan otot, membelah tanpa mengembangkan sel otot normal. Para peneliti berencana untuk menargetkan protein TAK1 yang berperan dalam regulasi pertumbuhan sel untuk menghentikan kanker di sumbernya.
Ashok Kumar, profesor di UH, menyatakan, “Dengan menargetkan TAK1, kami bertujuan untuk menghentikan kanker pada sumbernya dan membantu sel-sel berkembang secara normal.” Penelitian awal menunjukkan TAK1 sangat aktif pada sel RMS, baik pada anak-anak maupun remaja, yang mengindikasikan peran penting protein ini dalam perkembangan kanker.
Tim peneliti berfokus untuk mencari tahu bagaimana TAK1 berkontribusi pada pertumbuhan kanker RMS. Mereka berencana untuk mengevaluasi penggunaan penghambatan TAK1 sebagai terapi untuk menghentikan perilaku berbahaya sel kanker, baik melalui pendekatan genetik maupun farmakologis. Kumar menambahkan bahwa penghambatan TAK1 dapat mengendalikan penyebaran dan agresivitas kanker RMS serta menghambat pembentukan tumor.
Tim peneliti dari Universitas Houston menerima hibah $3,2 juta untuk berfokus pada Rhabdomyosarcoma, kanker agresif yang umum pada anak-anak. Dengan menargetkan protein TAK1, mereka berharap untuk mendapatkan terapi yang lebih efektif. Penelitian ini sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien dan mengurangi dampak penyakit ini pada anak-anak.
Sumber Asli: houston.innovationmap.com
Post Comment